Wapres: Tuntutan Pembubaran MUI Tak Relevan

Jakarta, Beritasatu.com - Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi menyatakan, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menilai tidak relevan jika ada oknum pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) diduga terlibat terorisme jadi alasan meminta MUI dibubarkan.

Masduki mengatakan, Wapres Maruf Amin mengatakan bahwa dengan adanya kasus oknum pengurus diproses Densus 88 Antiteror karena dugaan terorisme, membuat lembaga itu akan lebih berhati-hati. Sebagai Ketua Dewan Pertimbangan MUI, dirinya memastikan lembaga itu akan lebih berhati-hati merekrut pengurus.

"Karena selama ini MUI hanya menerima kepengurusannya, sudah meminta kader terbaik (dari organisasi keagamaan) siapa yang jadi pemgurus di MUI. Dengan kejadian begini nanti MUI harus hati-hati. Wapres harap MUI lebih hati-hati ke depan," kata Masduki dalam keterangannya, Sabtu (20/11/2021).

Dijelaskannya, MUI terdiri dari berbagai aliran kelompok ormas. MUI selama ini tentu saja melakukan pendataan yang tentu kurang lengkap sol pengurusnya.

Karena itu pula, MUI tak menghambat ketika aparat penegak hukum memproses oknum pengurus diduga terlibat terorisme. Bahkan Wapres Maruf Amin mempersilakan pengusutan dengan tuntas. Bukan hanya di MUI, namun juga terduga lain di kalangan lembaga pemerintahan.

Walau demikian, Wapres tak terlalu sepakat jika kasus ini menjadk alasan untuk membubarkan MUI. Sebab mengambil contoh, jika seorang oknum polisi melakukan pelanggaran hukum, tak berarti kepolisian langsung dibubarkan. Atau jika ada oknum TNI ketahuan melanggar sumpahnya, bukan berarti lembaga TNI dibubarkan.

"Ini kebetulan saja dia pengurus MUI dan anggota komisi fatwa. Silakan diproses hukum," kata Masduki.

"Wapres mendukung langkah-langkah itu, tetapi tentunya tuntuta pembubaran MUI tentunya kurang relevan," pungkasnya.