Johannesburg, Beritasatu.com- Para ilmuwan di Afrika Selatan (Afsel) telah mendeteksi varian Covid-19 baru dengan sejumlah besar mutasi. Seperti dilaporkan AFP, pada Kamis (25/11/2021), ilmuwan menyalahkan kemunculan varian atas lonjakan jumlah infeksi.
Jumlah infeksi harian di negara yang paling parah dilanda Afrika telah meningkat sepuluh kali lipat sejak awal bulan.
“Sayangnya kami telah mendeteksi varian baru yang menjadi perhatian di Afrika Selatan,” kata ahli virologi Tulio de Oliveira saat konferensi pers yang disebut tergesa-gesa.
Menurut de Oliveira, varian yang masuk dengan nomor garis keturunan ilmiah B.1.1.529, memiliki jumlah mutasi yang sangat tinggi. Diperkirakan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan memberinya nama Yunani pada Jumat (26/11).
"Sayangnya ini menyebabkan kebangkitan infeksi. Varian tersebut juga telah terdeteksi di Botswana dan Hong Kong di antara para pelancong dari Afrika Selatan," katanya.
WHO menyatakan sedang memantau dengan cermat varian yang dilaporkan. WHO juga diperkirakan akan mengadakan pertemuan teknis pada hari Jumat untuk menentukan apakah itu harus ditetapkan sebagai variant of "interest" atau variant of "concern".
“Analisis awal menunjukkan bahwa varian ini memiliki sejumlah besar mutasi yang memerlukan dan akan menjalani studi lebih lanjut,” tambah WHO.
Menteri Kesehatan Afrika Selatan Joe Phaahla mengatakan varian itu menjadi "keprihatinan serius" dan di balik peningkatan "eksponensial" dalam kasus yang dilaporkan, menjadikannya "ancaman besar".
Jumlah infeksi harian negara itu mencapai 1.200 pada hari Rabu, naik dari 106 pada awal bulan.
Sebelum deteksi varian baru, pihak berwenang telah memperkirakan gelombang keempat akan melanda Afrika Selatan mulai sekitar pertengahan Desember, didukung oleh perjalanan menjelang musim perayaan.
Institut Nasional untuk Penyakit Menular (NICD) yang dikelola pemerintah menyatakan 22 kasus positif varian B.1.1.529 telah dicatat di negara itu setelah pengurutan genom.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com