PA GMNI Dukung Langkah Jokowi Lawan Ideologi Transnasional

Bandung, Beritasatu.com – Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) mendukung langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) melawan ideologi transnasional. Ketua Umum PA GMNI masa bakti 2015-2021, Ahmad Basarah menegaskan setiap upaya penetrasi ideologi asing yang bertentangan dengan ideologi negara tidak dapat dibiarkan, apalagi ditoleransi. Basarah menyatakan pemerintah bersama seluruh komponen bangsa mesti bahu-membahu untuk mengatasinya.
"PA GMNI mendukung kebijakan Presiden Jokowi yang telah berupaya melawan ideologi transnasional dengan salah satu kebijakannya menetapkan Hari Santri Nasional dan Hari Lahir Pancasila.Kebijakan Presiden tersebut sebagai simbol persenyawaan antara Islam dan kebangsaan sebagaimana kesepakatan awal para pendiri bangsa," kata Basarah dalam pidatonya pada pembukaan Kongres IV PA GMNI di Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (6/12/2021).
Kongres yang berlangsung hybrid (fisik dan virtual) mengusung tema "Nasionalisme Menjawab Tantangan Zaman". Kongres dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui konferensi video dari Istana Negara, Jakarta.
Selain Basarah, hadir secara fisik di arena kongres, antara mantan Ketua Presidium PA GMNI Palar Batubara, Ketua Dewan Ideologi yang juga Hakim Konstitusi Arif Hidayat, Ketua Dewan Pakar Theo L Sambuaga, Sekretaris Jenderal DPP PA GMNI Ugik Kurniadi, Ketua DPD PA GMNI Jabar Abdy Yuhana, Ketua Panitia Pelaksana Karyono Wibowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Sekretaris Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Imran, dan Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar Ono Surono, serta para pimpinan DPD PA GMNI seluruh Indonesia.
Basarah juga mengapresiasi pembentukan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sebagai organ negara yang menjadi leading sector dalam pembinaan mental ideologi bangsa. Menurut Basarah, keputusan membentuk BPIP, telah menunjukkan konsistensi pemerintah dalam melaksanakan dan mengamalkan ideologi negara.
Basarah mengatakan nasionalisme menjadi penting untuk mengelola loyalitas primordialisme agar tidak berada di atas loyalitas nasional. Selain itu, nasionalisme dapat dijadikan sebagai kekuatan pertahanan nasional terhadap ancaman yang datang dari dalam maupun luar negeri. Basarah menyatakan PA GMNI harus bisa melakukan elaborasi, adaptasi dan kontekstualisasi nasionalisme agar tidak berhenti sebatas nasionalisme romantik.
"Sebuah bangsa akan menjadi bangsa yang maju jika bangsa tersebut mampu berpegang teguh pada falsafah dan budaya bangsa itu sendiri. Bangsa Indonesia-pun akan menjadi bangsa yang maju jika kita tetap berpegang teguh pada falsafah dan budaya bangsa kita sendiri," ujar Basarah.
Menurut Basarah, inti dari nasionalisme Indonesia adalah kesadaran tentang identitas, kepentingan, serta tujuan nasional. Diperlukan hadirnya persatuan nasional yang kokoh di antara semua komponen bangsa agar dapat menjawab setiap tantangan zaman yang datang silih berganti.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI

Banjir hingga 1 Meter Rendam Permukiman Warga Kelurahan Rawajati Jakarta

Heboh! Militer AS Deteksi UFO di Orbit Bumi Luar Angkasa

Lirik Lagu Lampu Merah dari The Lantis yang Viral di Medsos

Masih Kerja di Hari Ketiga Kampanye, Gibran Lepas Sekda Solo

Retno Marsudi: Palestina Punya Hak untuk Merdeka

Akuisisi 803 Menara Rp 1,75 Triliun, Mitratel Dapat Tambahan 1.327 Penyewa

Ratusan Buruh Lakukan Aksi Sweeping di Kawasan Industri MM2100 Cibitung

Badak Sumatera Kembali Lahir di Taman Nasional Way Kambas

Jumlah Kunjungan Meningkat, Kinerja Mal LPKR Berpotensi Naik pada Akhir 2023

Genjot Pariwisata, Pasuruan Dijadikan Kota Manasik

Tumbuh 12,5 Persen Jadi Rp 1.250 Triliun, Kredit BRI di Atas Rata-rata Industri

Lirik Lagu Memory Lane dari Zara Larsson dan Terjemahannya

Jeda Siang Perdagangan Kamis 30 November 2023, IHSG Naik 46 Poin

Olahan Masakan dengan Bahan Dasar Tepung Ketan

Ini Jenis-Jenis Tindak Pidana Pemilu Berikut Ancaman Hukumannya
2
4
TKN: Kampanye Prabowo-Gibran Bakal Fokus Mendengar Aspirasi
B-FILES


Pemilu 2024 vs Kesejahteraan Mental Generasi Z
Geofakta Razali
Rakernas IDI dan Debat Pilpres 2024
Zaenal Abidin
Indonesia dan Pertemuan Puncak APEC
Iman Pambagyo