Jakarta, Beritasatu.com - Direktur Utama PT Transjakarta M Yana Aditya membantah isu dan informasi terkait sopir bus Transjakarta yang bekerja lebih dari 8 jam sehari. Menurut Yana, sesuai dengan standard operating procedure (SOP), sopir bekerja dalam jangka waktu 8 jam sehari.
“Tidak ada yang lebih dari 8 jam, sesuai SOP tidak ada,” ujar Yana di Kantor PT Transjakarta, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (8/12/2021).
Yana mengatakan semua sopir dan petugas bekerja sesuai dengan SOP dan ketentuan yang ada. Namun, kata dia, saat ini, semua SOP yang ada sedang dievaluasi sebagai buntut dari kecelakaan beruntun yang melibatkan bus Transjakarta. Evaluasi ini dilakukan secara internal dan oleh pihak luar yang independen, seperti Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
“Jadi, semua ini tentunya berdasarkan di SOP yang ada, kami sedang mengevaluasi. Nanti suatu waktu apabila KNKT telah mengeluarkan rekomendasi, mengeluarkan pedoman kita semua akan melaksanakannya. Jadi kami sekarang bekerja sama dengan KNKT,” ungkap dia.
Dalam evaluasi ini, kata Yana, pihaknya juga akan menyamakan persepsi dengan pihak-pihak lain seperti kepolisian yang juga melakukan penyelidikan terhadap kasus-kasus kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta. Termasuk, kata Yana, hasil analisis Polda Metro Jaya yang menyebutkan bahwa penyebab kecelakaan bus Transjakarta sebagian besar disebabkan karena human error.
“Ya, nanti bakal kita evaluasi kita semua menyamakan persepsi di sini, jangan sampai kita di sini memberikan informasi yang berbeda-beda. Oleh karena itu hari ini kita sama-sama menyamakan persepsi faktor evaluasi, apakah manusia, armada ataupun lingkungan yaitu jalan armada,” pungkas Yana.
Sebelumnya Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan hasil analisis menunjukkan kecelakaan beruntun yang melibatkan bus Transjakarta belakangan sebagian besar disebabkan karena human error atau kesalahan dari pihak driver.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com