Jakarta, Beritasatu.com - PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero)/PPI secara berkelanjutan melaksanakan program penurunan prevalensi stunting dengan memberikan bantuan secara berkala berupa makanan pokok untuk memenuhi gizi ibu dan anak berupa daging ayam, daging sapi, telur, biskuit bayi, kacang hijau, dan beras di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai wujud program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) perseroan.
Bantuan rutin ini disalurkan setiap bulan selama satu tahun di Lombok Barat untuk melihat dan mengukur perkembangan keberhasilan program menurunkan angka stunting.
“Dalam mengukur keberhasilan program ini, kami terus melakukan pemantauan ihwal bantuan yang diberikan agar tepat sasaran, dengan menunjuk petugas khusus untuk memonitoring kesehatan ibu dan anak, sekaligus terus mengedukasi pentingnya memperhatikan makanan yang dikonsumsi baik untuk kesehatan pertumbuhan bayi dan balita maupun kesehatan ibu yang sedang mengandung dan menyusui,” jelas Branch Manager PPI Cabang Mataram, Firmansyah Saifullah.
Program yang dimulai awal Oktober 2021 dan telah berlangsung selama tiga bulan terakhir ini berjalan dengan baik berdasarkan laporan penyaluran setiap bulannya. Hal ini juga dibarengi dengan sinergi yang terjalin dengan Puskesmas Labuapi Lombok Barat dan PPI Cabang Mataram sebagai controller.
“Program yang bertujuan untuk mendukung pemerintah dalam mempercepat proses penurunan stunting ini menjadi salah satu fokus PPI dalam menjawab tantangan pemerintah untuk menciptakan generasi unggul yang bebas stunting. PPI Berharap program ini dapat menghasilkan hasil yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat area NTB untuk mengentaskan stunting,” ditambahkan Sekretaris Perusahaan PPI, Noverita, di Jakarta.
PPI sebagai BUMN perdaganganlogistik dengan visi sebagai perusahaan aggregator agri-food dan logistik digital terbesar di Indonesia, memiliki inisiatif strategis dalam kerja sama sales agent dan off-taker untuk produk-produk anggota klaster pangan, dan nilai tambah proses produksi, pintu gerbang ekspor klaster pangan, serta berorientasi pada iklusivitas ekosistem petani, peternak, nelayan, dan UMKM.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com