Jakarta, Beritasatu.com - Sirkumsisi atau sunat merupakan tindakan medis untuk menghilangkan kulit yang menutupi kepala penis (kulup). Penggunaan teknik sunat yang tidak tepat bisa sangat berisiko bagi kesehatan.
Dokter spesialis urologi Arry Rodjani mengatakan, anak yang tidak disunat berisiko terkena infeksi saluran kemih (ISK) 3-10 kali dibanding anak yang disunat pada tahun pertama kehidupan. Selain itu, banyak manfaat lainnya dari tindakan sunat yang sangat baik bagi kesehatan.
"Tentunya sunat yang aman bukan menggunakan teknik dengan alat yang dipanaskan terlebih dahulu atau yang kita kenal selama ini dengan sunat laser. Sunat dengan metode laser bisa berisiko menyebabkan luka bakar, cedera kelenjar penis, hingga yang terparah yaitu kepala penis terpotong," ujar dr Arry dalam keterangannya kepada Beritasatu.com, Kamis (30/12/2021).
Untuk meminimalisir berbagai risiko yang mungkin terjadi pada tindakan sunat, metode klem yang telah direkomendasikan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) diklaim sebagai metode sunat terbaik.
Mahdian Nur Nasution, dokter bedah syaraf di Rumah Sunat dr Mahdian mengungkapkan sunat dengan metode Mahdian Klem bisa meminimalisir risiko pendarahan. Teknik biusnya juga tidak menggunakan jarum suntik sehingga dapat mengurangi rasa takut pada anak dan membuat anak merasa lebih nyaman.
"Metode sunat ini tidak memerlukan jahitan dan perban. Selain itu, proses sunat dengan metode ini relatif lebih cepat yaitu kurang dari 7 menit," jelas dr Mahdian.
Mahdian Klem menggunakan peralatan pendukung sunat, circumcision kit sekali pakai dan sterilisasi terjamin untuk mencegah terjadinya risiko penularan penyakit. Semua komponen metode tersebut terbuat dari bahan material kristal bening transparan dengan sistem sekrup pengunci yang lebih kuat. Selain itu, alat ini memiliki pelindung klem yang kuat dan memiliki bentuk serta ukuran yang sesuai dengan anatomis penis anak Indonesia.
Setelah tindakan sunat, anak bisa langsung beraktivitas. Namun, hal lainnya yang juga perlu diperhatikan adalah kontrol pascatindakan sunat. "Kontrol pasca sunat diperlukan agar proses pemulihan luka sunat bisa dipantau dengan baik oleh dokter," pungkas dr Mahdian.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com