Jakarta, Beritasatu.com - Mabes Polri belum membuka ihwal penyebab dua kelompok di Sorong, Papua Barat, bentrok hingga menyebabkan 19 orang tewas.
“Yang penting situasi terkendali oleh Polda (Papua Barat) dan penyelidikan terus berjalan,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, saat ditanya wartawan mengenai penyebab dua kelompok massa bertikai.
Ahmad Ramadhan memberikan keterangan pers di Mabes Polri, Selasa (25/1/2022), terkait sejumlah kasus yang ditangani Polri. salah satunya bentrok Sorong.
Menurut Ramadhan bagaimana asal muasal pertikaian masih dalam penyelidikan. “(Penyebab) masih dalam pendalaman,” katanya.
Disebutkan, aparat Polda Papua Barat sudah melakukan pertemuan dengan dua kelompok yang bertikai, pascabentrokan yang menyebabkan 19 orang tewas.
Menurut Ramadhan, Polres Sorong dan Polda Papua Barat akan mengungkap aktor intelektual dan pelaku yang menyebabkan bentrok Sorong.
Ia berharap masyarakat menaahan diri untuk tidak melakukan aksi balasan.
Sebelumnya, Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan mengatakan, pertikaian terjadi karena salah paham dua kelompok warga asal Maluku yang berawal di tempat karaoke Double O yang sudah diupayakan damai tetapi tetap berlanjut hingga kejadian Selasa dini hari.
Bentrok Sorong melibatkan dua kelompok pemuda terjadi Senin malam hingga Selasa (25/1/2022) dini hari.
Menurut Ramadhan, sebanyak 19 orang tewas, satu orang tewas akibat dibacok dan 18 lainnya karena diduga terbakar di tempat hiburan.
“Terjadi serangan antardua kelompok warga menggunakan parang, panah, dan molotov,” ungkap Ramadhan.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com