Phnom Penh, Beritasatu.com- Para menteri luar negeri ASEAN pada Kamis (17/2/2022) menegaskan kembali komitmen implementasi penuh dan efektif dari perjanjian perdagangan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP). Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Kamboja Prak Sokhonn saat pertemuan para menteri luar negeri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) atau AMM Retreat. Janji tersebut mereka sampaikan dalam yang diadakan dalam format hybrid.
Diketuai oleh Sokhonn, pertemuan tersebut dihadiri langsung oleh para menteri luar negeri Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Laos, dan secara online oleh menteri luar negeri Brunei, Thailand dan Vietnam, sementara Myanmar tidak menunjuk perwakilan non-politik untuk itu.
Berbicara pada konferensi pers setelah pertemuan, Sokhonn mengatakan para menteri menegaskan kembali pentingnya memperkuat integrasi ekonomi ASEAN dan perdagangan intra-ASEAN, investasi dan konektivitas rantai pasokan untuk meningkatkan daya saing, keterhubungan dan ketahanan kawasan sebagaimana digariskan dalam Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN 2025.
“Pada catatan ini, rekan-rekan saya dan saya didorong oleh berlakunya perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional pada 1 Januari 2022 dan menegaskan kembali komitmen kami untuk memastikan implementasi penuh dan efektif dari perjanjian untuk meningkatkan daya tarik ASEAN untuk perdagangan, investasi. dan rantai pasokan global," katanya.
RCEP adalah perjanjian perdagangan besar antara 10 negara anggota ASEAN (Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam) dan lima mitra dagang utamanya yaitu Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan New Selandia. Pakta tersebut mencakup sekitar 30 persen dari populasi dunia, menyumbang sekitar 30 persen dari produk domestik bruto global.
Selain RCEP, , kata Sokhon, para menteri luar negeri ASEAN juga membahas cara-cara untuk meningkatkan ekonomi regional di era pascapandemi.
“Untuk memfasilitasi pemulihan kawasan dari pandemi Covid-19, kami menekankan pentingnya implementasi ASEAN Comprehensive Recovery Framework secara penuh dan efektif,” katanya.
Dia mengatakan para menteri juga memuji operasionalisasi Covid-19 ASEAN Response Fund dan menekankan bahwa implementasi ASEAN Travel Corridor Arrangement Framework yang tepat waktu akan memfasilitasi pergerakan lintas batas dan meningkatkan kegiatan ekonomi di antara negara-negara anggota.
Menurut Sokhonn, para menteri bertukar pandangan tentang isu-isu regional dan internasional adan menegaskan kembali komitmen bersama mereka terhadap multilateralisme yang terbuka, berdasarkan aturan, dan inklusif untuk mempromosikan perdamaian, keamanan, stabilitas, dan kemakmuran yang berkelanjutan di dalam dan di luar kawasan.
“Untuk tujuan ini, kami juga memiliki pandangan yang sama tentang pentingnya memperkuat sentralitas dan persatuan ASEAN dalam keterlibatan kami dengan mitra eksternal ASEAN melalui mekanisme yang dipimpin ASEAN untuk membangun rasa saling percaya dan percaya diri serta untuk memperkuat arsitektur regional dengan ASEAN di tingkat pusat, ujarnya.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com