London, Beritasatu.com- Pemerintah Inggris akan mengakhiri skema visa emas bagi warga negara asing. Seperti dilaporkan RT, Kamis (17/2/2022), proses skema visa emas menawarkan residensi jalur cepat bagi investor asing yang memompa setidaknya 2 juta pound sterling (Rp 38 miliar) ke Inggris.
Inggris membatalkan skema visa emas yang menawarkan residensi jalur cepat kepada investor asing di tengah kekhawatiran tentang potensi penyalahgunaan dan pencucian uang.
“Satu sumber pemerintah telah mengonfirmasi bahwa para pejabat akan membuat pengumuman resmi tentang skema visa minggu depan, mengatasi kekhawatiran bahwa itu terbuka untuk penyalahgunaan,” bunyi laporan BBC pada Kamis.
Secara resmi dikenal sebagai visa investor Tier 1, skema tersebut telah memberikan investor asing yang memompa setidaknya 2 juta pound sterling (US$ 2,76 juta) ke Inggris, dan keluarga mereka, dengan status tempat tinggal permanen, yang telah didirikan untuk mendorong orang kaya untuk membiayai proyek di Inggris.
Investor diharuskan untuk menginvestasikan 2 juta pound sterling dalam waktu lima tahun atau dapat mempersingkat proses menjadi tiga tahun dengan menghabiskan 5 juta pound sterling (Rp 97,2 miliar) atau menjadi dua jika mereka memberikan 10 juta pound sterling (Rp 194 miliar). Proses tersebut telah ditinjau oleh pemerintah Inggris selama beberapa waktu untuk mengatasi kekhawatiran itu dapat dieksploitasi untuk memfasilitasi korupsi.
Inggris sebelumnya telah dikecam di dalam negeri atas keberadaan skema tersebut dan karena lemahnya pengawasan terhadap dana yang diterima. Berbicara di House of Lords awal tahun ini, anggota Demokrat Liberal Lord Wallace menyatakan bahwa Inggris berperilaku seperti Siprus dan Malta dengan menjual residensi, menunjukkan itu merusak status Inggris sebagai negara global yang hebat.
Warga negara yang sangat kaya dari sejumlah negara, termasuk Tiongkok, Kazakhstan, dan Rusia, telah mendapatkan tempat tinggal sejak diluncurkan pada 2008, dengan menginvestasikan uang ke Inggris melalui skema tersebut.
Dalam satu laporan tentang Rusia yang diterbitkan pada tahun 2020 oleh Komite Intelijen dan Keamanan Parlemen, diklaim bahwa pendekatan yang lebih kuat untuk proses persetujuan untuk visa ini diperlukan untuk mengganggu ancaman yang ditimbulkan oleh dana terlarang.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com