Jakarta, Beritasatu.com – Persentase warga yang tak setuju tes PCR menjadi syarat perjalanan mengalami penurunan. Hal ini terlihat dalam salah satu temuan survei Indikator Politik Indonesia. Survei membandingkan hasil pada Desember 2021 dengan Januari-Februari 2022. Data survei tatap muka Desember 2021 menunjukkan ada 61,6% responden yang menyatakan tidak setuju, sedangkan 34,6% setuju.
Peneliti Senior Indikator Politik Indonesia Rizka Halida mengatakan saat ini ada 13,9% responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan 38,6% responden tidak setuju tes PCR menjadi syarat untuk melakukan perjalanan. Jika ditotal, ada sekitar 52,5% responden yang menolak. Kemudian, 35,3% yang setuju dan 5,1% responden sangat setuju. Responden yang tidak tahu/tidak menjawab ada 7,1%.
“Sekarang di survei online saat ini, memang mayoritas masih tidak setuju, tetapi jumlahnya menurun,” ujar Rizka saat rilis survei secara virtual, Minggu (20/2/2022).
Rizka mengakui memang mayoritas responden masih menolak wacana tersebut. Hanya saja, dia mengidentifikasi adanya sejumlah kelompok berdasarkan sosio-demografi yang cenderung setuju terhadap wacana tersebut. Misalnya responden muda dengan rentang usia 21 tahun ke bawah atau 22 sampai 25 tahun, berprofesi sebagai pegawai, serta warga dengan pendapatan lebih tinggi.
Survei ini dilakukan pada 15 Januari 2022 sampai 17 Februari 2022. Survei ini melibatkan 626 responden yang mengisi kuesioner secara online. Angka margin of error sekitar ±4,0% pada tingkat kepercayaan 95%.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com