Tel Aviv, Beritasatu.com- Israel akan mengizinkan turis yang tidak divaksinasi masuk untuk pertama kalinya sejak pandemi dimulai. Kebijakan ini diberlakukan ketika kasus infeksi dan kematian yang disebabkan oleh virus corona menurun. Seperti dilaporkan AFP, pengumuman itu disampaikan Perdana Menteri Naftali Bennett pada Minggu (20/2/2022).
"Kami melihat penurunan yang konsisten dalam data morbiditas," kata Bennett.
Israel menutup perbatasannya untuk pelancong pada awal 2020 ketika virus corona menyebar ke seluruh dunia.
"Sudah waktunya untuk secara bertahap membuka apa yang kami tutup pertama di dunia," kata perdana menteri.
Negara Yahudi itu juga merupakan pelopor awal peluncuran vaksin nasional dan di antara negara-negara pertama yang menuntut sertifikat vaksinasi, yang disebutnya izin hijau, untuk memasuki berbagai fasilitas.
Di bawah aturan baru yang mulai berlaku pada 1 Maret, wisatawan perlu menjalani tes PCR sebelum menaiki penerbangan ke Israel dan melakukan tes PCR kedua saat mendarat.
Warga negara Israel hanya akan diminta untuk mengikuti tes pada saat kedatangan.
Pada Kamis, Bennett mengutip penurunan infeksi ketika ia mengumumkan berakhirnya izin hijau.
Lebih dari 10.000 kasus baru Covid-19 dilaporkan pada Minggu di Israel, turun dari tertinggi lebih dari 85.000 kasus harian pada akhir Januari. Sebanyak 9.841 orang telah meninggal karena penyakit itu, termasuk tujuh dilaporkan Sabtu.
Upaya untuk membuka perbatasan bagi pengunjung yang divaksinasi November lalu gagal setelah hanya beberapa minggu karena varian coronavirus Omicron yang menyebar cepat.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com