Dubai, Beritasatu.com- Satu badan global yang berfokus pada memerangi pencucian uang telah menempatkan Uni Emirat Arab (UEA) daftar abu-abu. Seperti dilaporkan AP, Sabtu (5/3/2022), pusat perdagangan global tidak cukup berbuat untuk menghentikan penjahat dan milisi dari menyembunyikan kekayaan di sana.
Keputusan Jumat (4/3) malam oleh Gugus Tugas Aksi Keuangan yang berbasis di Paris menempatkan UEA, rumah bagi Dubai dan Abu Dhabi yang kaya minyak, dalam daftar 23 negara termasuk bersama Yordania, Suriah, dan Yaman.
Meskipun tidak diharapkan untuk mengurangi bisnis di Emirates, satu federasi dari tujuh syekh di Semenanjung Arab yang menampung banyak zona bebas ekonomi dan usaha real estat, daftar itu dapat menyerang citra ramah bisnis yang dikelola dengan hati-hati di UEA.
Lembaga pemeringkat dan lembaga keuangan lainnya juga menganggap daftar seperti itu sebagai risiko, yang dapat memengaruhi suku bunga pinjaman.
Sambil memuji “kemajuan signifikan” UEA, badan yang dikenal sebagai FATF menyatakan lebih banyak yang harus dilakukan. UEA sudah membuat daftar perusahaan dan menandatangani perjanjian ekstradisi dengan negara lain.
Namun, UEA telah lama dikenal sebagai tempat di mana tas berisi uang, berlian, emas, dan barang berharga lainnya dapat dipindahkan ke dan melaluinya. Dalam beberapa tahun terakhir, Departemen Luar Negeri menggambarkan "penyelundupan uang tunai massal" sebagai "masalah signifikan" di UEA.
Satu laporan tahun 2018 oleh Center for Advanced Defense Studies yang berbasis di Washington, dengan mengandalkan data properti Dubai yang bocor, menemukan bahwa pencatut perang, pemodal teror, dan pengedar narkoba yang diberi sanksi oleh Amerika Serikat (AS) telah menggunakan pasar real estat yang berkembang pesat di negara kota itu sebagai tempat yang aman untuk uang mereka.
Pejabat Emirat di Twitter dan kantor berita WAM yang dikelola negara bergegas meyakinkan investor bahwa UEA tetap menjadi tempat yang aman dan teregulasi untuk melakukan bisnis dan akan mengatasi masalah internasional.
“UEA akan melanjutkan upaya berkelanjutannya untuk mengidentifikasi, mengganggu, dan menghukum para penjahat dan jaringan keuangan terlarang sesuai dengan temuan FATF dan Rencana Aksi Nasional UEA, serta melalui koordinasi yang erat dengan mitra internasional kami,” kata Kantor Eksekutif Anti -Pencucian Uang dan Penanggulangan Pendanaan Terorisme.
Diplomat senior Emirat Anwar Gargash menulis di Twitter bahwa negara itu telah “membuat kemajuan signifikan dalam memerangi kejahatan keuangan.”
“Menjadi pusat ekonomi utama, kami tetap tegas dalam memperkuat kerja sama strategis dengan mitra kami untuk mengatasi tantangan global ini,” tulisnya.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com