Jakarta, Beritasatu.com - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito mengatakan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga (Unair) bekerja sama dengan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia akan beri pada bulan Juli 2022.
Penny menyebutkan pengembangan vaksin Merah Putih sedang dalam tahap uji klinis fase pertama dan akan menuju uji klinis fase kedua pada bulan April 2022 mendatang. Kemudian, akan dilanjutkan dengan fase ketiga dan pemberian EUA.
“Kalau semuanya berjalan baik, harapannya kita berikan EUA sekitar bulan Juli 2022. Ini karena fase satu sudah berjalan dengan baik dan kita masih menunggu dua minggu setelah pemberian dosis kedua,” ujar Penny pada acara HUT BPOM ke-21 di Gedung Bhinneka Tunggal Ika, Kantor BPOM, Rabu (16/3/2022).
Penny menyebutkan penyuntikan dosis kedua vaksin Merah Putih pada uji coba fase pertama ini sudah berjalan, sehingga menunggu pada hasilnya akhir Maret untuk mendapatkan data.
Data hasil uji coba penyuntikan dosis kedua pada fase pertama ini untuk memastikan pengembangan vaksin yang dilakukan oleh para peneliti Unair dan PT Biotis tanpa mengorbankan aspek mutu, khasiat, dan keamanan.
Selain vaksin, Penny juga mengatakan BPOM juga memberikan EUA untuk obat Covid-19. Namun, sejauh ini obat-obat Covid-19 yang beredar di Indonesia merupakan obat dari hasil impor. Dalam hal ini, tugas BPOM memberikan EUA untuk sejumlah obat sesuai dengan data pengembangan obat yang diterima BPOM dari pihak industri.
“Obat Covid-19 diproduksi oleh industri luar (impor) dan kita sudah dalam proses memberikan EUA dan ada masih menunggu data yang diberikan oleh produsen,” ucapnya.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com