Bogor, Beritasatu.com - Pengamat transporasi Yayat Supriatna memperkirakan sekitar 500.000 orang setiap harinya memadati kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, selama libur Lebaran.
Jumlah tersebut, kata Yayat, diperoleh dari hitung-hitungan jumlah kendaraan yang masuk Tol Jagorawi yang mencapai 50.000 kendaraan. Asumsinya, setiap kendaraan rata-rata berisi lima penumpang, itu artinya ada potensi 250.000-300.000 orang yang berwisata ke Puncak.
“Ditambah lagi dengan wisatawan dengan sepeda motor yang bisa mencapai 50.000 atau 100.000, dan dua penumpang, yang berarti ada potensi 100.000 sampai 200.000 yang menggunakan sepeda motor,” kata Yayat dalam diskusi bersama Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), pekan lalu.
Direktur Lalu Lintas BPTJ Kemenhub, Sigit Irfansyah mengatakan, kemacetan Puncak terjadi karena lonjakan masyarakat yang ingin berwisata. Padahal, kondisinya tak pernah berubah karena lebar jalan relatif sama meskipun ada perkerasan di sisi kiri dan kanan.
“Artinya tetap tidak sebanding dengan pergerakan orang sehingga selalu menimbulkan kemacetan,” ujar Sigit.
Sejauh ini, dalam menangani masalah kemacetan di kawasan Puncak, Sigit menjelaskan, upaya pemerintah sudah maksimal. Mulai dari upaya buka tutup dengan sistem satu arah, kebijakan pembatasan kendaraan atau ganjil genap, pelibatan para pemangku kepentingan.
Kebijakan paling terkini menerbitkan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 84 Tahun 2021 mengenai Penerapan Ganjil Genap di Kawasan Puncak tiap libur akhir pekan, yang berlaku tiap pekan Jumat dini hari hingga Minggu malam.
Baca selanjutnya
“Pemberlakukan ganjil genap di kawasan Puncak juga termasuk saat mudik Lebaran ...
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com