New York, Beritasatu.com – Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) kembali mengupayakan evakuasi warga sipil dari Kota Mariupol, Ukraina. Operasi ketiga sedang dijalankan untuk mengevakuasi para warga sipil dari Kota Mariupol dan pabrik baja Azovstal yang terkepung pasukan Rusia, kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Kamis (5/5/2022).
PBB dan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) sejauh ini sudah membantu hampir 500 warga sipil keluar dari Mariupol tersebut melalui dua operasi yang berlangsung pekan lalu.
Saat berbicara dalam sidang Dewan Keamanan PBB, Guterres menolak memberikan keterangan terperinci soal operasi baru di Mariupol itu "supaya tidak menghalangi kemungkinan keberhasilan."
"Saya berharap koordinasi yang berkelanjutan dengan Moskwa dan Kyiv akan mengarah pada upaya membuka kemungkinan warga sipil bisa keluar secara aman dari medan pertempuran serta penyaluran bantuan bagi orang-orang yang sangat membutuhkan," katanya kepada Dewan beranggotakan 15 negara itu.
Sejak Rusia menyerbu Ukraina pada 24 Februari, Amerika Serikat dan negara-negara sekutu telah memukul balik dengan menjatuhkan serentetan sanksi berat terhadap Rusia.
Moskwa sendiri menyebut invasi ke negara tetangganya itu sebagai "operasi militer khusus".
Rusia, sementara itu, menuding negara-negara Barat mengobarkan Perang Dunia ekonomi.
"Seolah-olah Anda menanti-nantikan momen ini untuk melancarkan tekanan terhadap Rusia," kata Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia dalam sidang Dewan Keamanan.
"Kalau kita bicara soal Perang Dunia, tanpa diragukan perang itu saat ini sedang dikobarkan di tingkat ekonomi," kata Nebenzia.
Baca selanjutnya
Dubes AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfild menuduh Rusia berbohong kepada Dewan ...
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: ANTARA