Kuala Lumpur, Beritasatu.com – Produksi durian Malaysia mengalami penurunan tajam akibat kondisi cuaca tak menentu dan hujan lebat. Produksi dari raja buah tersebut saat ini berkurang sekitar 70 hingga 80 persen.
Kondisi ini membuat penggemar durian harus mau membayar lebih untuk bisa mengkonsumsinya.
Konsultan durian Lim Chin Kee mengatakan bahwa dengan permintaan yang terus meningkat di tengah pasokan yang rendah, harga diperkirakan akan meningkat setidaknya 20 hingga 30 persen di musim mendatang.
"Harga diperkirakan akan lebih tinggi dari biasanya, terutama karena cuaca," katanya kepada CNA.
Lim, yang memiliki sebuah perkebunan di Raub, Pahang, Malaysia mengatakan, pohon durian membutuhkan minimal 14 hari cuaca kering saat bunga mereka mulai mekar.
Dengan hujan yang terus-menerus, akan ada pertumbuhan vegetatif tetapi tidak ada bunga di pohon, katanya.
“Daun baru akan menyebabkan gugurnya bunga. Hujan terlalu deras,” katanya, seraya menambahkan bahwa produksi buah-buahan telah berkurang 70 persen dibandingkan tahun lalu.
Ada juga permintaan buah yang tinggi dari Tiongkok, kata Lim, dan masuk akal jika durian dikirim ke pasar yang memberikan harga lebih baik.
Tiongkok adalah tujuan utama durian ekspor Malaysia, diikuti oleh Singapura dan Hong Kong. Alasan lain yang berkontribusi terhadap harga durian yang lebih tinggi adalah kenaikan tajam dalam biaya pupuk dan banjir dahsyat baru-baru ini, menurut Lim.
Petani durian di Malaysia menjual Musang King ke tengkulak dengan harga RM 60 (sekitar Rp 200.000) hingga RM 70 (Rp 233.000) per kilogram, sedangkan tahun lalu harganya sekitar RM 45 (sekitar Rp 150.000) per kilogram, katanya.
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: CNA