Bogor, Beritasatu.com - Wali Kota Bogor Bima Arya minta Pemerintah Pusat mengevaluasi Kementerian Perdagangan (Kemendag) lantaran harga minyak goreng curah yang seharusnya sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp 14.000 per liter saat ini Rp 20.000 per liter.
Ditemui usai Rapat Paripurna di Gedung DPRD Kota Bogor, Selasa (10/5/2022), Bima menyebut terkait masih mahalnya merupakan permasalahan di tingkat hulu, dalam hal ini Kememdag.
"Untuk itu, saya kembali mendesak pemerintah pusat agar kinerja Kementerian Perdagangan ini dievaluasi," pinta Bima.
"Masa permasalahan (harga) ini tidak bisa selesai. Masa kalah dengan kepentingan bisnis perusahaan besar, jangan kalah dengan pengusaha minyak," sambung Bima Arya.
Menurut Bima Arya, mahalnya harga minya goreng curah sangat berimplikasi dan merugikan masyarakat Kota Bogor, para pedagang makanan, juga pengecer minyak goreng.
Di sisi lain, Bima Arya mengapresiasi penindakan terhadap okunum di Kemendag terkait mahalnya minyak goreng. Pun demikian, tindakan hukum itu juga seharusnya ditindaklanjuti dengan normalisasi harga minyak goreng di lapangan.
Berdasarkan, data Diskopumkmdagin Kota Bogor pada Senin (9/5/2022), harga minyak goreng curah di pasar tradisional Kota Bogor mencapai Rp 19.000 hingga Rp 20.000 per liter.
Berdasarkan laporan di Pasar Bogor harga minyak goreng curah Rp 19.000 per liter dan harga itu tetap dibanding Minggu (8/5/2022). Sedangkan minyak goreng kemasan Rp 25.000 per liter.
Untuk harga di Pasar Kebon Kembang (Anyar) harga minyak goreng curah Rp 20.000 per liter dan harga itu tetap dibanding satu hari sebelumnya. Sedangkan minyak goreng kemasan kosong.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui keterangannya di Youtube Sekretariat Kepresidenan pekan lalu menjelaskan, akan mencabut larangan ekspor CPO saat kebutuhan dalam negeri telah terpenuhi. Dia menegaskan memenuhi kebutuhan pokok rakyat merupakan prioritas.
"Begitu kebutuhan dalam negeri sudah terpenuhi tentu saya akan mencabut larangan ekspor. Karena saya tahu negara perlu pajak, devisa, surplus neraca perdagangan. Tapi memenuhi kebutuhan pokok rakyat adalah prioritas penting," kata Jokowi.
Jokowi juga meminta kesadaran industri minyak kelapa sawit dalam memprioritaskan dan mencukupi kebutuhan minyak goreng di dalam negeri.
"Jika kita semua mau dan punya niat untuk memenuhi kebutuhan rakyat sebagai prioritas, dengan mudah kebutuhan dalam negeri dapat dicukupi," jelasnya.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com