Yangon, Beritasatu.com - Junta Myanmar telah mendakwa mantan deputi gubernur bank sentral dengan korupsi, demikian media pemerintah melaporkan Rabu (11/5/2022). Tokoh yang dekat dengan pemerintah terguling Aung San Suu Kyi itu akan dituntut oleh militer.
Dilatih di Amerika Serikat dan Inggris, Bo Bo Nge diangkat pada 2017 ketika liberalisasi melanda negara Asia Tenggara itu saat junta militer mengendurkan cengkeramannya pada kekuasaan.
Dia ditahan tidak lama setelah kudeta tahun lalu, militer menangkap para pejabat tinggi pemerintah sipil Aung San Suu Kyi serta pejabat dan penasihat lainnya.
Sebuah kasus korupsi dibuka setelah beberapa "keluhan" terhadap Bo Bo Nge diperiksa oleh Komisi Anti-Korupsi, menurut sebuah laporan di Global New Light of Myanmar yang didukung negara.
Keluhan termasuk kegagalan mengumpulkan pajak karena penarikan sekitar US$1,4 juta dari rekening yang dipegang oleh pejabat dari Open Society Foundation dan tindakan lain yang "menyebabkan kerugian bagi pemerintah", katanya.
Putusan bersalah atas tuduhan itu akan membawa hukuman penjara maksimum 15 tahun meskipun laporan itu tidak memberikan rincian tentang kapan proses pengadilan akan dimulai.
Komisi Pemberantasan Korupsi junta Myanmar juga menuntut beberapa tuduhan terhadap Aung San Suu Kyi, yang menurut para pendukungnya tidak berdasar.
Ekonomi Myanmar telah merosot sejak kudeta, dengan mata uang kyatnya anjlok terhadap dolar dan pemadaman listrik bergilir di kota-kota besar.
Pengganti Bo Bo Nge yang ditunjuk junta Myanmar ditembak oleh penyerang tak dikenal di Yangon pada April lalu, beberapa hari setelah bank sentral memerintahkan agar devisa yang diperoleh penduduk setempat harus disimpan di bank berlisensi dan ditukar dengan kyat.
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: AFP