Jakarta, Beritasatu.com - Pengamat politik Ujang Komaruddin menilai koalisi Golkar, PAN dan PPP berpotensi mengusung Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Pilpres 2024. Menurut Ujang, jika koalisi ketiga partai itu bertahan hingga Pilpres 2024, maka Airlangga merupakan tokoh yang berpotensi diusung menjadi calon presiden (capres).
"Kelihatannya Airlangga. Karena dari ketiga ketum partai tersebut hanya Airlangga yang dari awal ingin maju jadi capres. Dan Golkar pun sudah menetapkan dalam munas dan rapimnas-nya, bahwa Airlangga capres dari Golkar," ujar Ujang kepada wartawan, Jumat (13/5/2022).
Catatannya, kata Ujang, elektabilitas Airlangga belum tembus lima besar tokoh dengan elektabilitas tertinggi, bahkan tingkat elektabilitas masih berada di bawah angka 5 persen.
"Kalau Airlangga yang dicapreskan, maka Airlangga harus menggenjot elektabilitas nya agar lebih maksimal," ungkapnya.
Sementara bakal cawapres, menurut Ujang, akan diambil dari tokoh di luar PAN dan PPP yang memiliki elektabilitas tinggi. Salah satu yang berpotensi mendampingi Airlangga adalah Anies Baswedan.
"Anies Baswedan selalu masuk tiga besar tokoh dengan elektabilitas tertinggi, belum punya partai dan dekat dengan Ketum PAN serta akar rumput PPP cenderung mendukung Anies," jelasnya.
Meski demikian, Ujang mengatakan tidak menutup kemungkinan koalisi Golkar, PAN, dan PPP mengusung tokoh lain sebagai cawapres seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Seperti halnya Anies, Ganjar juga selalu bertengger di tiga besar tokoh dengan elektabilitas tertinggi. Hanya saja, Ganjar masih merupakan kader PDIP.
"Meskipun demikian, Ganjar tetap masih digandeng dan diusung oleh koalisi tiga partai tersebut," katanya.
Lebih lanjut, Ujang mengatakan koalisi tiga partai ini memenuhi syarat presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden sehingga bisa mengusung capres-cawapres sendiri. Diketahui, Golkar memiliki 85 kursi di parlemen, PAN 44 kursi dan PPP 19 kursi sehingga kalau ditotalkan menjadi 148 kursi atau 25,7 persen dari jumlah kursi di DPR.
"Plus dari koalisi ini, gabungan partai nasionalis dan Islam, ini menarik dan bagus untuk ditawarkan ke publik. Minusnya, belum jelas siapa yang akan dijadikan capres dan cawapres," kata Ujang.
Sebelumnya, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto melakukan silaturahmi dan pertemuan dengan Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Ketum PPP Suharso Monoarfa di Rumah Heritage Sam Ratulangi, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (12/5/2022) malam. Pertemuan tersebut menyepakati bahwa ketiga partai ini akan berkoalisi dan bekerja sama di Pemilu 2024.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com