Moskwa, Beritasatu.com- Rusia telah mengerahkan serangkaian kendaraan lapis baja menakutkan yang dijuluki Terminator ke garis depan perang Ukraina.
“Kendaraan tempur pendukung tank - atau BMPT - terlihat dalam serangkaian video di sekitar Donbas, wilayah timur Ukraina yang telah menjadi medan perang utama,” kata Times of London seperti dilaporkan New York Post, Kamis (19/5/2022).
"Terima kasih Tuhan! Kami punya Terminator!" seru reporter perang pro-Kremlin Aleksandr Sladkov yang menulis di samping salah satu klip yang dibagikan lewat Telegram. Sladkov menyebut kedatangan Terminator sebbagai "kemajuan" untuk invasi yang tertinggal.
Dilengkapi dengan empat peluncur rudal anti-tank, dua meriam 30mm, dua peluncur granat dan satu senapan mesin, "Terminator" pertama kali digunakan oleh pasukan Rusia di Suriah. UK Times mencatat Terminator memiliki kecepatan tertinggi 37mph.
Terminator digunakan untuk menggagalkan serangan dari helikopter musuh, drone atau pesawat terbang rendah lainnya, dan dilengkapi dengan pelindung reaktif eksplosif untuk membatasi kerusakan saat terkena serangan.
Media pemerintah Rusia mengkonfirmasi penempatan tersebut, serta julukan yang diduga terinspirasi oleh film 1984 di mana Arnold Schwarzenegger memainkan pembunuh cyborg.
"Bersama dengan peleton tank, BMPT [dijuluki 'Terminator'] terlibat dalam penghancuran posisi Ukraina, kendaraan lapis baja, dan awak sistem rudal anti-tank," kata sumber militer kepada kantor berita milik negara Ria Novosti, menurut Independen.
Pengerahan Terminator dilakukan setelah Rusia mengalami kerugian besar selama invasinya. Rusia telah lama dinyatakan oleh intelijen barat gagal secara dramatis dalam niat awalnya.
Pada Kamis, Ukraina mengklaim telah membunuh lebih dari 28.500 tentara, sementara juga menghancurkan lebih dari 1.250 tank dan lebih dari 3.000 pengangkut personel lapis baja.
Baru-baru ini, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan pada pertemuan para menteri luar negeri NATO bahwa "perang Rusia di Ukraina tidak berjalan seperti yang direncanakan Moskwa" dan tampaknya "berhenti."
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com