Mendagri Resmikan Renovasi Gedung GKI Bintaro

Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meresmikan Renovasi Gedung Gereja Kristen Indonesia (GKI) Bintaro, Jakarta, Minggu (22/5/2022) siang. Peresmian ditandai dengan penandatangan oleh Mendagri Tito Karnavian yang didampingi  oleh pendeta-pendeta Gereja GKI Bintaro.

Hadir dalam acara peresmian itu Ketua Panitia Renovasi GKI Bintaro Maruarar Sirait, para tokoh masyarakat Bintaro, Ketum PGI Pendeta Gomar Gultom, pendeta, majelis dan jemaat, jajaran TNI-Polri, dan masyarakat lainnya.

Tito Karnavian mengucapkan terimakasih telah diundang untuk meresmikan Renovasi Gedung GKI Bintaro, dan telah berbagi kasih dengan warga jemaat tanpa membeda-bedakan suku dan agama.

Menurutnya, hal yang mendorongnya ingin datang ke Gereja GKI Bintaro tersebut, karena ia paham betul bahwa pekerjaan membangun renovasi gedung ibadah itu adalah pekerjaan yang sangat mulia.

"Saya paham betul, bahwa pekerjaan merenovasi tempat ibadah itu adalah pekerjaan yang sangat mulia, dalam Islam pun juga seperti itu, ketika kita wafat masih ada tiga amal yang terus-menerus mengalir dan tidak pernah berhenti," kata Tito dalam sambutannya.

Amal yang pertama kata Tito adalah ilmu yang bermanfaat, bahwa dalam bidang apa pun itu apabila bermanfaat baik kesehatan, nyanyian, dan lainnya dan terus dipakai maka jadi pahala yang terus menerus mengalir sekali pun sudah meninggal.

"Yang kedua adalah anak yang soleh dan sholeha, doa yang baik bagi orang lain yang religius, maka kita harus memupuknya untuk menjadi anak-anak yang baik,  karena doanya akan terus didengar untuk menghapus dosa-dosa," jelas Tito.

Ketiga, menurut Tito dengan membangun tempat ibadah termasuk renovasi dapat memberikan sumbangsih yang sangat bermanfaat.

"Ketika kita membangun tempat ibadah dan ini kami sangat meyakini ketika kita membangun tempat ibadah termasuk renovasinya, siapa pun yang bekerja yang memberikan sumbangsih dari situ ketika dia wafat maka amal pahalanya akan terus mengalir kepada yang bersangkutan," lanjut Tito.