Swissi, Beritasatu.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan salah satu prioritas pemerintah adalah pengembangan talenta digital di Indonesia. Hal ini ditujukan untuk mempercepat agenda transformasi digital nasional. Menurut Johnny, pemerintah juga mendorong kolaborasi ekosistem untuk menyediakan talenta digital.
“Permintaan talenta digital sangat besar. Pada tahun lalu, kami melakukan pelatihan keterampilan digital dasar bagi 12,5 juta penduduk Indonesia dalam satu tahun dan menargetkan jumlah 5,5 juta peserta ikut ambil bagian di tahun ini,” ujar Johnny dalam sesi diskusi “Indonesia Pavilion: Deepening Digital Growth in The New Economic Landscape” di Davos, Swiss, Senin (23/5/2022) malam.
Melalui Program Gerakan Nasional Literasi Digital, Johnny menyatakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melatih masyarakat Indonesia agar mempunyai kecakapan digital di tingkat dasar. Pada saat yang sama, kata dia, pihaknya juga mempersiapkan talenta Indonesia memiliki keterampilan digital di tingkat menengah melalui program Digital Talent Scholarship.
“Tahun ini yang akan kita lakukan adalah sekitar 200.000 milenial. Kami membutuhkan 9 juta talenta digital intermediate untuk 15 tahun ke depan, artinya setiap tahun kami harus memastikan memiliki 600.000 keterampilan digital intermediate, hal yang tentunya tidak mudah,” tutur Menkominfo.
Menurut Johnny, dari kebutuhan 600.000 talenta digital, pemerintah memberi dukungan untuk melatih 200.000 peserta. “Dukungan pemerintah sebanyak sepertiga dari 600.000 pelatihan kecakapan dan saya berharap ekosistem juga bergabung untuk memastikan talenta digital menengah akan tersedia dalam jumlah kualitas dan kapasitas mereka,” ungkapnya.
Johnny menilai penyiapan talenta di level keterampilan menengah itu merupakan salah satu upaya agar perusahaan teknologi global bersedia bergabung untuk membantu program pemerintah.
“Bahkan, saya juga masih ingin semua ekosistem termasuk operator telekomunikasi untuk bergabung dengan kami, untuk memastikan bahwa keterampilan menengah akan tersedia tepat waktu,” kata Menkominfo.
Selain itu, pada level advance, Kemenkominfo juga menyediakan pelatihan untuk mendukung pembuatan kebijakan digital. Menurut Johnny, pembuatan kebijakan digital saat ini tidak tersedia dalam jumlah yang banyak.
“Ada sekitar 500 pelatihan untuk setiap tahun. Ini bekerja sama dengan universitas global terkemuka seperti Oxford, Cambridge, Tshinghua dan banyak lainnya, untuk memastikan bahwa pembuat kebijakan digital akan tersedia untuk pemerintah,” tegasnya.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com