Bogor, Beritasatu.com - Jumlah sapi yang terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah Jonggol, Kabupaten Bogor, sudah mencapai 14 ekor. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor masih mencari awal mula penyebaran PMK itu.
Hal tersebut dikatakan Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Bogor, Hardi Hendriawan, Kamis (26/4/2022). “Jumlah yang terkonfirmasi 14 ekor sesuai hasil laboratorium Balai Veteriner Subang,” ujarnya.
Sapi yang terkonfirmasi terkena penyakit mulut dan kuku tersebut berada di Pasar Hewan Jonggol. Hardi mengaku belum menemukan indikasi kasus PMK di tempat lain di Kabupaten Bogor. “Sampai saat ini belum ada laporan (di luar Pasar Hewan Jonggol) yang mengarah ke PMK,” tuturnya.
Upaya penanganan sudah dilakukan pada hewan dan area yang ditemukan kasus penyakit mulut dan kuku. Pemantauan dan pengawasan ketat terus dilakukan di Pasar Hewan Jonggol tempat kasus PMK ditemukan.
“Langkah yang sudah dilakukan yaitu isolasi daerah atau kawasan kasus. Sosialisasi kepada masyarakat tentang PMK, desinfeksi, isolasi dan pengobatan pada hewan yang positif juga terus kita lakukan,” tandasnya.
“Setelah kita uji sampel, kita juga lakukan tracing, dari mana wabah PMK itu berasal apakah juga berasal dari Jawa Timur, secepatnya kita publikasikan,” terang Hardi.
Selain itu, pihaknya melakukan lockdown atau menutup Pasar Hewan Jonggol selama 14 hari ke depan terhitung mulai hari ini. Tujuannya agar wabah tersebut tidak makin menyebar.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com