Lampung Utara, Beritasatu.com - Terduga teroris Ilham Alfarizi yang ditangkap Densus 88 di Malang, Jawa Timur beberapa waktu lalu dikenal oleh warga di kampung halamannya sebagai pribadi yang cerdas dan pandai bergaul.
Sejumlah warga di lingkungan rumah orangtua Ilham yang berada di Dharma Bakti, Gang Sejati, RT 3/RW 7 Kelurahan Bukit Kemuning, Kecamatan Bukit Kemuning, Kabupaten Lampung Utara, Lampung mengaku tidak percaya jika mahasiswa Universitas Brawijaya itu terlibat dalam radikalisme dan jaringan terorisme yang menyebabkannya ditangkap Densus 88 Antiteror.
Indra Irawan (54) warga setempat yang merupakan tetangga Ilham mengaku, terkejut atas informasi tersebut. Indra Irawan mengatakan, anak pertama dari pasangan Alfizar Safri dan Rohana tersebut dikenal oleh warga di lingkungan rumah orangtuanya maupun oleh para tetangga dikenal sebagai pribadi cerdas dan pandai bergaul.
"Saya tidak menyangka kalau dia terlibat jaringan ISIS dan sekarang sudah diamankan oleh Densus 88 di Kota Malang," kata Indra Irawan, Selasa (31/5/2022).
Menurut Indra Irawan, Ilham dikenal sebagai sosok anak yang pintar karena mampu menembus perguruan tinggi negeri. Ilham sebelumnya bersekolah di SDN 3 Bukitkemuning, SMPN 1 Bukit Kemuning, dan SMAN 1 Bukit Kemuning. Dia kemudian melanjutkan pendidikan program studi (prodi) Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) di salah satu PTN di Kota Malang, Jawa Timur sejak 2019.
Indra Irawan mengungkapkan kepribadian Ilham berubah setelah kuliah di Kota Malang. Menurutnya, cara berpakaian Ilham dan sedikit tertutup dengan warga.
"Perubahan sikapnya, kurang lebih dua tahun terakhir ini. Meski, saat libur Lebaran Idulfitri lalu, dia sempat pulang ke rumah orangtuanya. Dia kala itu sedikit tertutup dan memakai pakaian gamis meski di dalam rumahnya," ujar Indra Irawan.
Menurut Indra Irawan, saat Lebaran tidak biasanya Ilham tertutup dan terkesan tidak mau bergaul. Kalau ada teman di lingkungan ini, dia berbicara hanya seperlunya saja. Setelah itu, bersangkutan langsung pulang dan berdiam diri di rumah.
Sementara itu, Ketua LK 7 Mastur (50) mengatakan dirinya pernah didatangi polisi berpakaian preman menanyakan perihal keluarga Ilham.
Saat itu, menurut Mastur polisi mendatangi rumahnya. Tanpa banyak berbicara sejumlah polisi yang mendatanginya meminta ditunjukkan rumah orangtua Ilham. Kemudian polisi sempat menggeledah rumah dan membawa anggota keluarga untuk diminta keterangan.
"Saat ini keluarga yang sempat dibawa polisi sudah pulang dan beraktivitas seperti biasa, kalau Ilham, saya tidak tahu. Terakhir kabarnya ditangkap oleh Densus 88 Anti Teror. Katanya sih terlibat jaringan ISIS internasional," kata Mastur.
Pasca ditangkapnya Ilham oleh Densus 88, rumah orangtua mahasiswa Universitas Brawijaya itu di Jalan Dharma Bakti, Gang Sejati, RT 3/RW 7 Kelurahan Bukit Kemuning, Kecamatan Bukit Kemuning, Kabupaten Lampung Utara terlihat sepi dan kosong tidak penghuninya.
Rumah permanen berukuran 7X12 meter persegi bercat warna oranye tersebut terlihat tertutup rapat. Pintu depan pun tampak digembok.
Berdasarkan informasi dari warga, kedua orangtua Ilham kini berada Bandar Lampung. Sementara adik Ilham yang diketahui masih duduk di kelas dua SMA, tinggal dengan neneknya tidak jauh dari rumah orangtuanya.
"Sudah tiga hari ini, orangtua dari Ilham tidak berada di rumahnya, mereka pamit ada keperluan keluarga ke Bandar Lampung," ujar Mastur.
Menurut Mastur, orang tua dari Ilham, mengaku sangat terpukul mendapat kabar anaknya telah terlibat jaringan teroris ISIS internasional. Padahal, dia harapan keluarga.
"Dia anak satu-satunya laki-laki, harapan keluarga dan diharapkan bisa menaikkan derajat keluarga. Ini malah punya masalah dengan polisi. Kami tetangganya ikut perihatin," kata Mastur.
Mastur menjelaskan bahwa keluarganya khusus orangtua Ilham, cukup terbuka menyikapi masalah anaknya. "Saya yakin orang kedua orang tuanya tidak terlibat dengan apa yang telah dipersangkakan polisi kepada Ilham," tutup Mastur.
Seperti diketahui, Ilham Alfarizi, mahasiswa Universitas Brawijaya ditangkap tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror karena terlibat jaringan ISIS.
Dalam keterangan persnya Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan, bahwa Ilham memiliki afiliasi dengan kelompok ISIS.
"Keterlibatannya itu melakukan pengumpulan dana untuk membantu ISIS di Indonesia,” terang Brigjen Pol Ahmad Ramadhan.
Pelaku diketahui aktif mengelola media sosial (medsos) yang digunakan untuk menyebarkan pengaruh yang berkaitan dengan kelompok ISIS.
Brigjen Pol Ahmad Ramadhan juga menyebut jika Ilham punya keterkaitan dengan pria berinisial MR, yang sudah ditangkap Densus 88 pada 15 Maret 2022 lalu di Jakarta.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com