Jakarta, Beritasatu.com - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) memberikan penjelasan lika-liku orang yang hanyut tidak terlihat di permukaan sungai dan bisa terseret jauh.
Hal ini berdasarkan insiden yang dialami putra sulung Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril yang hilang terseret arus saat berenang di Sungai Aare, Kota Bern, Swiss, pada Kamis, 26 Mei 2022 lalu.
Direktur Kesiapsiagaan Basarnas, Agus Haryono mengungkapkan, orang hanyut bisa tenggelam karena massa jenis tubuhnya lebih besar daripada massa jenis air. Dan biasanya orang yang bakal tenggelam, cenderung melakukan pergerakan apapun untuk meraih sesuatu termasuk mencoba mengapung.
"Namun pergerakan ini justru bakal mempercepat proses tenggelam bila dia tidak dapat berenang atau tidak dapat mendapatkan sesuatu untuk dapat terapung," katanya kepada Beritasatu.com, Sabtu (11/6/2022).
Halaman: 123selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com