Moskwa, Beritasatu.com- Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan distribusi sistem pertahanan udara S-500. Seperti dilaporkan RT, Selasa (21/6/2022), senjata anti-pesawat dan anti-rudal paling canggih Rusia itu sudah dikirim ke militer.
Pemimpin Rusia itu membuat pengumuman saat pidato di hadapan lulusan perguruan tinggi militer di Moskwa. Dia menggambarkan rencana Rusia untuk menerjunkan sistem senjata canggih. Dikatakan, senjata itu akan menentukan kemampuan tempur tentara dan angkatan laut selama bertahun-tahun dan dekade yang akan datang .
Putin menyatakan bahwa sistem rudal jarak jauh S-500, yang dirancang untuk mencegat pesawat dan rudal dan mungkin memiliki beberapa kemampuan anti-satelit, yang tidak ada bandingannya di dunia.
S-500 Prometey dirancang oleh produsen senjata Almaz-Antey sebagai kelanjutan dari keluarga rudal permukaan-ke-udara jarak jauh. S-500 diyakini memiliki jangkauan 600 km dan mampu mencegat target yang melaju dengan kecepatan hipersonik, termasuk hulu ledak rudal balistik antarbenua.
Prometey dikatakan terintegrasi erat dengan sistem Almaz-Antey lainnya, seperti S-400 dan S-350, yang akan memungkinkan baterai yang dikerahkan untuk bersinergi dengan elemen lain dari pertahanan udara berlapis Rusia.
Kepala Almaz-Antey Yan Novikov mengatakan perusahaan mengharapkan S-500 menjadi tulang punggung kemampuan anti-udara Rusia. Dia mengonfirmasi kembali pada bulan April bahwa sistem rudal itu telah masuk ke produksi serial.
Setelah S-400 yang memicu perhatian Barat, Moskwa telah lama mempersiapkan seri terbaru S-500. Keberadaan S-500 akan menambah unit pertahananan dari sistem keluarga S generasi sebelumnya yang terdiri dari 26 unit S-400 dan S-350 yang juga akan dikirimkan ke tentara Rusia.
Pada Mei 2018, Rusia melakukan uji coba rudal permukaan ke udara jarak jauh dengan S-500. Menurut laporan intelijen AS, pengetesan S-500 kala itu mampu mencapai target 482 km, atau 80 km lebih jauh dari rekor sebelumnya.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com