Bantul, Beritasatu.com - Sebanyak 16 ekor sapi yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (IDY), terpaksa disembelih dan sebagian dagingnya masih dikonsumsi. Sementara ada 90 ekor sapi lainnya berhasil disembuhkan dari PMK.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul, Joko Waluyo, Kamis (22/6/2022), mengatakan di Bantul tercatat sebanyak 1.737 ternak terpapar penyakit mulut dan kuku.
“Ternak yang terpapar PMK dan dipotong paksa dagingnya masih dapat dikonsumsi asal bagian kepala, jeroan dan kaki dibuang,” katanya.
Joko menjelaskan dampak dari PMK menyebabkan harga ternak khususnya untuk kurban melonjak tajam. Jika pada Iduladha tahun 2021 yang lalu satu ekor sapi kurban harganya Rp 20 juta, namun saat ini harganya sudah tembus Rp 28 juta.
Ia membenarkan dengan kondisi itu, hukum ekonomi berjalan, pasokan sedikit maka harga melambung. Joko memastikan hewan ternak yang terpapar hampir semuanya merupakan ternak yang didatangkan dari luar Bantul.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul sendiri tak bisa berbuat banyak karena banyak "jalan tikus" (jalan tidak resmi) yang tidak bisa diawasi oleh petugas.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com