Jakarta, Beritasatu.com - Kemenkes menyatakan bahwa terkait usulan dan rekomendasi mengenai kebijakan bebas masker di luar ruangan akan menjadi bahan pertimbangan. Seperti diketahui, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) meminta pemerintah mengkaji kembali kebijakan buka masker di tempat umum menyusul kasus Covid-19 yang terus meningkat. Pasalnya, ada ancaman penyakit lainnya di musim pancaroba ini seperti demam berdarah dengue, cacar monyet, hepatitis akut, serta sejumlah penyakit lainnya.
Merespons hal tersebut, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan semua usulan dan rekomendasi baik akan diterima termasuk dari IDI sebagai bahan pertimbangan bersama semua pemangku kepentingan.
“Saat ini walaupun ada kenaikan kasus dan adanya subvarian BA.4 dan BA.5 tetapi kenaikannya tidak terlalu tinggi dan mengkhawatirkan. Dalam satu minggu ini masih terjadi fluktuasi naik dan turunnya jumlah kasus positif,” kata Syahril saat dihubungi Beritasatu.com, Rabu (21/6/2022).
Syahril juga menambahkan Indonesia saat ini kasus Covid-19 masih terkendali. Hal ini berdasarkan indikator kasus Covid-19 masih terkendali mengikuti standar ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Adapun indikator tersebut meliputi; positivity rate masih di bawah 5%, hospitalisasi di bawah 5%, angka kematian di bawah 3% dan laju penularan di bawah 1.
Berdasarkan indikator tersebut, Syahril menuturkan masih menunjukkan kasus Covid-9 di Indonesia masih terkendali atau masih aman bagi Indonesia karena penyebaran kasus masih sesuai dengan indikator terkendali.
Kendati demikian, Syahril mengatakan semua pihak tetap harus hati-hati dan perlu meningkatkan kewaspadaan agar dapat mempertahankan indikator tersebut.
Oleh karena itu, lanjut Syahril, kebijakan boleh melepas masker di ruang terbuka dengan catatan tidak banyak orang berkumpul atau berkerumun. Namun untuk tempat terbuka seperti acara, pertandingan, tempat wisata, dan lain-lain harus tetap memakai masker.
“Kita akan evaluasi seiring dengan fluktuasi indikator-indikator kasus terkendali sesuai standar WHO,” ucapnya.
Untuk mencegah peningkatan kasus, Syahril juga menuturkan vaksinasi Covid-19 akan terus ditingkatkan pencapaiannya baik itu vaksinasi primer yakni dosis 1 dan 2 maupun booster.
Dikatakan Syahril, peningkatan kewaspadaan untuk pencegahan dan pengendalian Covid-19 seiring dengan kenaikan kasus di antaranya pengetatan dan disiplin protokol kesehatan (prokes), perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan vaksinasi.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com