Semarang, Beritasatu.com - Wali kota Semarang, Hendrar Prihadi meraih penghargaan Karya Bhakti Satpol PP dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian yang diserahkan oleh Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan di Balai Kota Semarang baru-baru ini. Penghargaan ini diberikan kepada kota/kabupaten yang dinilai berprestasi dalam penyelenggaraan penegakan perda, ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat.
“Satpol PP Semarang selama ini dianggap sangat masif dalam menegakkan perda, tetapi hampir tidak muncul gejolak dalam masyarakat (dalam eksekusinya). Kalau ada satu dua ya alhamdulillah bisa segera diselesaikan," tegas Hendrar Prihadi atau yang akrab disapa Hendi tersebut.
"Kuncinya adalah menegakkan Perda boleh tapi yang humanis, diajak rembugan dulu, harus dikasih peringatan dulu. Kalau perlu dicarikan tempat pengganti. Kalau sudah ditawarkan solusi itu tapi masih tidak mau maka harus ada tindakan tegas dari Satpol PP,” lanjutnya.
Menurut Hendi, sebagai ibu kota Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang menjadi tujuan orang-orang untuk mencari pekerjaan. Baik dari dalam kota maupun luar kota. Namun, persoalannya, tidak semua orang yang datang mencari kerja memiliki keterampilan sehingga mereka berakhir menggelandang, menjadi anak jalanan, atau mendirikan lapak-lapak liar.
“Muncul banyak problem yang kadang-kadang bertentangan antara hati nurani dan keinginan supaya kota kita menjadi rapi. Satpol PP perlu dipimpin oleh orang yang benar-benar mampu mengatasi masalah ini. Maka selalu saya tekankan camat dan lurah harus diajak rundingan. Mereka harus jadi benteng yang pertama. Kalau sampai harus ada penegakan maka eksekusinya harus humanis,” ujar Hendi.
Sementara itu, Direktur Polisi Pamong Praja dan Linmas Kemendagri Bernhard E Rondonuwu, sepakat dengan pendekatan yang dilakukan oleh Satpol PP Semarang. Bernhard mengapresiasi gagasan Hendi yang menitikberatkan penertiban membutuhkan dukungan bersama dan kolaborasi dalam pelaksanaannya.
“Kota Semarang sudah kita declare sebagai percontohan bagi teman-teman Satpol PP di 548 kota-kota lain. Kalau bisa mereka datang (studi banding) ke Kota Semarang untuk belajar,” kata Bernhard.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com