Denpasar, Beritasatu.com - BNPT meningkatkan kesiapsiagaan nasional untuk mencegah aksi teror menjelang KTT G-20 di Bali, November mendatang. Mengingat pentingnya presidensi G-20 bagi Indonesia dan dunia, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggandeng 200 unsur masyarakat dari tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, mahasiswa, dan pecalang dalam
Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan bahwa masyarakat lintas agama dan budaya harus bersatu membangun kesiapsiagaan dalam menghadapi intoleransi, radikalisme dan terorisme. Menurutnya, masyarakat adalah aktor non negara yang menjadi kekuatan utama untuk mengamankan dan memajukan bangsa.
"Kolaborasi unsur masyarakat, pemerintah dan tokoh yang ada perlu kita bangun sehingga Indonesia jadi negeri yang damai, kita membangun kewaspadaan bersama tidak hanya unsur aparatur negara saja tapi kewaspadaan punya semua masyarakat," kata Boy Rafli dalam dialog kebangsaan dan deklarasi kesiapsiagaan nasional yang diselenggarakan Deputi Bidang Penindakan dan Kemampuan BNPT di Bali pada hari Rabu (29/6/2022).
Dia menambahkan ancaman radikalisme terorisme tidak boleh diremehkan, terlebih saat menjelang KTT G-20. BNPT pun telah melakukan koordinasi dengan aparat keamanan dalam melakukan mapping terhadap pergerakan kelompok teror. Mengingat Bali menjadi salah satu destinasi terkenal, Dia berharap tidak ada lagi aksi teror seperti yang pernah terjadi di tahun 2002 dan 2005.
Halaman: 123selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com