Jakarta, Beritasatu.com - Berdasarkan hasil pemeriksaan whole genome sequencing (WGS), masyarakat yang terpapar Covid-19 subvarian BA.4 dan BA.5 di Indonesia, setengahnya atau 50% belum mendapatkan vaksinasi dosis ketiga atau booster Covid-19.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Mohammad Syahril saat ditanya Beritasatu.com, Kamis (30/6/2022).
"Rata-rata semua sudah divaksinasi baik dosis satu, dosis dua dan booster. Tetapi ada sekitar 50% yang belum booster," kata Syahril.
Namun Syahril tidak menjelaskan secara rinci berapa persen dari masyarakat yang telah menerima dosis lengkap namun masih tertular dan yang sudah booster tetapi juga masih tertular.
Menurut Syahril, sebagian besar kasus Covid-19 saat ini terjadi akibat penularan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia yang penularannya terbilang lebih cepat dari varian dan subvarian sebelumnya.
Untuk itu, Syahril meminta masyarakat untuk segera melengkapi diri dengan vaksinasi baik dosis lengkap maupun booster bagi yang belum mendapatkannya. Hal ini untuk keamanan dan keselamatan serta keberlangsungan hidup.
Kenaikan kasus Covid-19 saat ini, lanjut Syahril, dipicu oleh subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Sampai saat ini tercatat sudah ada 739 kasus BA.4 dan BA.5 ditemukan di Indonesia, dan subvarian ini memiliki tingkat penularan yang sangat cepat.
Halaman: 123selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com