Moskwa, Beritasatu.com- Rusia mengklaim telah menghancurkan peluncur roket HIMARS Amerika di Ukraina. Seperti dilaporkan RT, Rabu (6/7/2022), Ukraina telah kehilangan senjata canggih yang disediakan oleh Washington.
“Pasukan Rusia menghancurkan dua peluncur roket buatan Amerika Serikat (AS) di Donbass,” kata kementerian pertahanan Rusia, Rabu.
AS memberi delapan unit Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) dan amunisi kepada Kyiv sejak awal invasi Rusia di Ukraina, menurut lembar fakta Pentagon yang diterbitkan pada Selasa (5/7).
“Di daerah pemukiman Malotaranovka di Republik Rakyat Donetsk, rudal presisi tinggi yang diluncurkan dari udara menghancurkan dua sistem roket peluncuran ganda HIMARS buatan AS dan dua depot amunisi untuk mereka,” kata militer Rusia.
Pada akhir Juni, Republik Rakyat Lugansk (LPR) menyatakan bahwa 142 HIMARS telah digunakan oleh pasukan Ukraina di Donbass, pertama kalinya pihak berwenang setempat melaporkan bahwa sistem yang dipasok AS telah digunakan dalam pertempuran.
Sebelum itu, kepala Staf Umum Ukraina, Valery Zaluzhny, memposting satu video, yang dimaksudkan untuk menunjukkan pasukan pro-Kyiv mengoperasikan sistem roket jarak jauh.
Pada tanggal 23 Juni, Menteri Pertahanan Ukraina Alexey Reznikov menyambut kedatangan HIMARS dan mengucapkan terima kasih kepada Menhan AS Lloyd Austin atas alat-alat canggih itu.
“Musim panas akan menjadi panas bagi penjajah Rusia. Dan yang terakhir untuk beberapa dari mereka," tulisnya di Twitter.
Rusia terus-menerus memperingatkan AS dan sekutunya agar tidak memberikan senjata kepada Ukraina dengan mengatakan bahwa itu hanya akan mengarah pada perpanjangan konflik dan penciptaan masalah jangka panjang.
Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengatakan beberapa senjata asing yang ditujukan untuk Ukraina menyebar ke seluruh Timur Tengah dan muncul di pasar gelap. Militer Rusia juga menjelaskan bahwa setiap senjata asing di wilayah Ukraina akan dianggap sebagai target yang sah.
Akhir bulan lalu negara-negara G7 berjanji untuk memberikan dukungan kepada Ukraina dalam segala bentuk yang mungkin “selama yang dibutuhkan.”
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com