“Saya yakin, hampir semua hal yang saya peroleh saat ini adalah hikmah dari berorganisasi sejak muda sampai sekarang. Dengan berorganisasi kita akan terlatih dalam merencanakan, organizing, actuating, dan controlling,” kata Dubes Fadjroel.
Menurut dia, seluruh staf di KBRI Nur-Sultan senantiasa akan bersedia membantu dan memajukan PPI Kazakhstan.
“Kami semua di KBRI Nur-Sultan siap menjadi teman, kakak, maupun orang tua dari teman-teman PPI. Sebenarnya saya lebih senang dipanggil Bung. Sejak di kampus saya dipanggil Bung. Saya tidak terlalu senang dengan hierarki. Dulu saya dipanggil Bung Jubir, sekarang Bung Dubes. Panggilan Bung diperkenalkan oleh para pendiri bangsa kita karena mereka mau mendirikan negara yang egaliter. Bagi saya jabatan apa pun, itu hanya atribut,” tegas Dubes Fadjroel.
Sementara itu, Ketua PPI Kazakhstan Muhammad Julfi Annur, menyampaikan bahwa pendirian PPI Kazakhstan bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi anggota dan membangun kolaborasi dengan seluruh pihak.
“PPI Kazakhstan adalah wadah komunikasi para mahasiswa Indonesia di Kazakhstan untuk berbagi pengalaman, informasi, mengembangkan jejaring, dan persahabatan sehingga akan menumbuh kembangkan komunitas diaspora Indonesia di Kazakhstan,” kata dia.
Dr Alfrendo Satyanaga yang merupakan dosen di Nazarbayev University Kazakhstan pada kesempatan terpisah juga menyampaikan kesediaannya untuk menjadi penasihat organisasi pelajar di Kazakhstan itu.
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com