Donald Trump Kecam Bantuan AS ke Ukraina

Penulis: Unggul Wirawan | Editor: WIR
Minggu, 24 Juli 2022 | 20:31 WIB
Donald Trump
Donald Trump (AFP/Getty Images / Joe Raedle)

Washington, Beritasatu.com- Donald Trump mengecam bantuan Amerika Serikat (AS) ke Ukraina. Seperti dilaporkan RT, Minggu (24/7/20022), mantan presiden AS itu menilai Eropa yang seharusnya memberikan lebih banyak bantuan ke Kyiv karena jauh lebih terpengaruh oleh situasi tersebut.

"Uni Eropa hanya memberi Kyiv sebagian kecil dari apa yang dimiliki Washington. AS memiliki terlalu banyak masalah sendiri untuk menyerahkan uang dan senjata ke Ukraina untuk konfliknya dengan Rusia," kata mantan presiden AS Donald Trump.

Berbicara di KTT Aksi Mahasiswa di Tampa, Florida pada Sabtu, Trump mengingat bagaimana dia mendorong anggota NATO di UE untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan mereka hingga 2% dari PDB mereka selama masa kepresidenannya. Saat itu, AS "dimanfaatkan oleh Eropa," dan sekarang hal yang sama terjadi lagi di Ukraina.

"Kami sejauh ini telah memberikan lebih dari US$ 60 miliar ke Ukraina. Nah, negara-negara Eropa, yang jelas jauh lebih terpengaruh daripada kita, memberikan sebagian kecil dari jumlah itu," kata mantan presiden itu.

Jika masih menjabat, Trump mengklaim bisa saja pergi ke sana [ke Eropa] dan melontarkan kecaman.

"Dengar, Anda akan memberikan uang yang sama atau lebih banyak dari kami.' Dan mereka akan melakukannya dengan senang hati," klaim Trump.

"Tapi kami hanya memberikan uang. Dan kami memiliki utang US$ 35 triliun. Kami memiliki semua masalah ini," katanya, merujuk pada rekor inflasi di AS, krisis energi, dan masalah lainnya.

Terkait invasi Rusia di Ukraina, Trump juga meragukan apakah bantuan AS dalam jumlah besar akan mengubah situasi di lapangan di Ukraina.

"Sekarang, jauh lebih sulit untuk dipecahkan.Rusia memiliki kekuatan api 35 kali lipat. Dan mereka ingin melenyapkan senjata saat kami mengirimnya. Banyak hal buruk terjadi," tambahnya.

Selama masa jabatan Trump, AS tidak memiliki masalah" dengan Rusia, Tiongkok atau Korea Utara. "AS bahkan tidak ada yang membicarakan Ukraina," klaim mantan presiden tersebut.

"Tetapi hanya dalam dua tahun di bawah Joe Biden, AS telah berubah dari yang terkuat yang pernah ada menjadi mungkin yang terlemah, terutama ketika Anda memasukkan pengakuan dan rasa hormat dari seluruh dunia. Kami tidak lagi dihormati oleh siapa pun," kata Trump.



Bagikan

BERITA TERKAIT

Kapolri Benarkan Pilot Susi Air Kapten Philips Disandera KKB Papua

Kapolri Benarkan Pilot Susi Air Kapten Philips Disandera KKB Papua

NEWS
Kapolri: Pilot dan Penumpang Susi Air yang Diamankan KBB Papua Sedang Dicari

Kapolri: Pilot dan Penumpang Susi Air yang Diamankan KBB Papua Sedang Dicari

NEWS
Gempa Turki, 104 WNI Tak Punya Tempat Tinggal Layak dan Segera Dievakusi ke Ankara

Gempa Turki, 104 WNI Tak Punya Tempat Tinggal Layak dan Segera Dievakusi ke Ankara

NEWS
Dubes RI: Gempa Turki, Ibu dan 2 Anak dari Indonesia Hilang Kontak

Dubes RI: Gempa Turki, Ibu dan 2 Anak dari Indonesia Hilang Kontak

NEWS
Erick Thohir Jelaskan ke Jokowi Simbol Baju Banser yang Dipakainya Saat Puncak 1 Abad NU

Erick Thohir Jelaskan ke Jokowi Simbol Baju Banser yang Dipakainya Saat Puncak 1 Abad NU

NEWS
Video Membeludaknya Warga Nahdliyin di Puncak 1 Abad NU

Video Membeludaknya Warga Nahdliyin di Puncak 1 Abad NU

NEWS

BERITA TERKINI

Prabowo dan Iko Uwais Tunjukkan Kuda-kuda Silat

Prabowo dan Iko Uwais Tunjukkan Kuda-kuda Silat

PEMILU PRESIDEN 2 menit yang lalu
Retno Marsudi: Palestina Punya Hak untuk Merdeka

Retno Marsudi: Palestina Punya Hak untuk Merdeka

INTERNASIONAL 1 jam yang lalu
Loading..
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon