Menlu Retno Bahas Isu Kesehatan dan Pangan di AMM Kamboja

Phnom Penh, Beritasatu.com – Menlu Retno Marsudi mengangkat isu kesehatan dan ketahanan pangan dalam Pertemuan Menlu Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (AMM) yang diselenggarakan di Phnom Penh, Kamboja, Rabu (3/8/2022).
"Tantangan kesehatan tetap akan ada ke depan, oleh karena itu memastikan kesiapan ASEAN untuk mengatasi tantangan kesehatan saat ini dan di masa mendatang sangat penting artinya," kata Menlu Retno dalam keterangan tertulis Kemenlu RI.
Dia mengatakan bahwa mekanisme ASEAN saat ini harus dipergunakan secara maksimal, termasuk untuk mempercepat operasionalisasi dan menjamin ketersediaan dana untuk ASEAN Centre for Public Health Emergency and Emerging Diseases (ACPHEED), yang memiliki pilar pencegahan, deteksi, dan respons.
ACPHEED akan memiliki kantor pusat di Indonesia, Thailand, dan Vietnam, dan saat ini modalitas pembentukan ACPHEED di ketiga negara tersebut sedang dibahas.
Selain itu, Menlu Retno memberikan masukan tentang pentingnya ASEAN memperhatikan isu-isu ketahanan pangan di Asia Tenggara.
Menurut dia, mekanisme kawasan untuk lebih memperkuat ketahanan pangan penting untuk diperkuat, khususnya dengan negara-negara ASEAN Plus Three (Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan).
Terkait isu ketahanan pangan, Indonesia telah menyampaikan concept notes mengenai pentingnya memperkuat ASEAN Plus Three Emergency Rice Reserve Agreement (APTERR) yang mengusulkan peningkatan jumlah stok beras yang dialokasikan dari negara ASEAN Plus Three serta penambahan jenis komoditas pangan dalam APTERR.
"Mencermati tantangan dunia saat ini, upaya memperkuat kapasitas dan efektivitas institusional ASEAN sangat penting artinya," tutur Retno.
Berkaitan dengan kedua isu tersebut, tugas High Level Task Force (HLTF) on ASEAN Community Post 2025 Vision menjadi sangat penting.
Sekjen ASEAN melaporkan bahwa HLTF telah melakukan pertemuan sebanyak dua kali dan telah mulai membahas upaya memperkuat kapasitas dan efektivitas kelembagaan ASEAN atau "Strengthening ASEAN's Capacity and Institutional Effectiveness."
Hasil kerja HLTF akan dilaporkan dalam KTT ASEAN pada November mendatang.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI

Lirik Lagu Di Tepian Rindu oleh Davi Siumbing yang Viral di Media Sosial

204 Juta Data Pemilih di KPU Bocor, Menkominfo Sebut Bukan Motif Politik

Dampak Perubahan Iklim Makin Nyata, Jokowi Beberkan Faktanya

Ketidakpastian Global Masih Menghantui, Begini Karakteristiknya

Geledah Rumah di Jakarta, KPK Sita Bukti Dokumen Terkait Kasus Wamenkumham

Ada Gangguan Sinyal di Stasiun Citayam, Perjalanan KRL Tertahan

Lirik Lagu Before You Go dari Lewis Capaldi dan Terjemahannya

Bhayangkara FC Pastikan Kontrak Radja Nainggolan

KPU Beri Akses ke Tim Tanggap untuk Cegah Penyebaran Data Pemilih

Sri Mulyani Diminta Jokowi Siapkan Rekomendasi Kenaikan Gaji Menteri

Gerindra Targetkan Prabowo-Gibran Raup 60 Persen Suara di Jawa Barat

Jokowi Ungkap Alasan Rajin Hadiri Konferensi di Luar Negeri

Efisiensi Energi Taiwan Peringkat 2 di Asia

Lawan Jerman di Final Piala Dunia U-17, Prancis Usung Misi Balas Dendam

Jokowi: Perbedaan Pilihan di Pemilu Hal Wajar, Tak Perlu Khawatir
1
B-FILES


Pemilu 2024 vs Kesejahteraan Mental Generasi Z
Geofakta Razali
Rakernas IDI dan Debat Pilpres 2024
Zaenal Abidin
Indonesia dan Pertemuan Puncak APEC
Iman Pambagyo