Menlu Retno Bahas Isu Kesehatan dan Pangan di AMM Kamboja

Penulis: BeritaSatu | Editor: LES
Rabu, 3 Agustus 2022 | 16:49 WIB
Pembukaan Pertemuan ke-55 Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) yang diselenggarakan di Phnom Penh, Kamboja, Rabu 3 Agustus 2022.
Pembukaan Pertemuan ke-55 Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) yang diselenggarakan di Phnom Penh, Kamboja, Rabu 3 Agustus 2022. (Antara/Dok.Kemenlu)

Phnom Penh, Beritasatu.com – Menlu Retno Marsudi mengangkat isu kesehatan dan ketahanan pangan dalam Pertemuan Menlu Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (AMM) yang diselenggarakan di Phnom Penh, Kamboja, Rabu (3/8/2022).

"Tantangan kesehatan tetap akan ada ke depan, oleh karena itu memastikan kesiapan ASEAN untuk mengatasi tantangan kesehatan saat ini dan di masa mendatang sangat penting artinya," kata Menlu Retno dalam keterangan tertulis Kemenlu RI.

Dia mengatakan bahwa mekanisme ASEAN saat ini harus dipergunakan secara maksimal, termasuk untuk mempercepat operasionalisasi dan menjamin ketersediaan dana untuk ASEAN Centre for Public Health Emergency and Emerging Diseases (ACPHEED), yang memiliki pilar pencegahan, deteksi, dan respons.

ACPHEED akan memiliki kantor pusat di Indonesia, Thailand, dan Vietnam, dan saat ini modalitas pembentukan ACPHEED di ketiga negara tersebut sedang dibahas.

Selain itu, Menlu Retno memberikan masukan tentang pentingnya ASEAN memperhatikan isu-isu ketahanan pangan di Asia Tenggara.

Menurut dia, mekanisme kawasan untuk lebih memperkuat ketahanan pangan penting untuk diperkuat, khususnya dengan negara-negara ASEAN Plus Three (Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan).

Terkait isu ketahanan pangan, Indonesia telah menyampaikan concept notes mengenai pentingnya memperkuat ASEAN Plus Three Emergency Rice Reserve Agreement (APTERR) yang mengusulkan peningkatan jumlah stok beras yang dialokasikan dari negara ASEAN Plus Three serta penambahan jenis komoditas pangan dalam APTERR.

"Mencermati tantangan dunia saat ini, upaya memperkuat kapasitas dan efektivitas institusional ASEAN sangat penting artinya," tutur Retno.

Berkaitan dengan kedua isu tersebut, tugas High Level Task Force (HLTF) on ASEAN Community Post 2025 Vision menjadi sangat penting.

Sekjen ASEAN melaporkan bahwa HLTF telah melakukan pertemuan sebanyak dua kali dan telah mulai membahas upaya memperkuat kapasitas dan efektivitas kelembagaan ASEAN atau "Strengthening ASEAN's Capacity and Institutional Effectiveness."

Hasil kerja HLTF akan dilaporkan dalam KTT ASEAN pada November mendatang.

Bagikan

BERITA TERKAIT

Kapolri Benarkan Pilot Susi Air Kapten Philips Disandera KKB Papua

Kapolri Benarkan Pilot Susi Air Kapten Philips Disandera KKB Papua

NEWS
Kapolri: Pilot dan Penumpang Susi Air yang Diamankan KBB Papua Sedang Dicari

Kapolri: Pilot dan Penumpang Susi Air yang Diamankan KBB Papua Sedang Dicari

NEWS
Gempa Turki, 104 WNI Tak Punya Tempat Tinggal Layak dan Segera Dievakusi ke Ankara

Gempa Turki, 104 WNI Tak Punya Tempat Tinggal Layak dan Segera Dievakusi ke Ankara

NEWS
Dubes RI: Gempa Turki, Ibu dan 2 Anak dari Indonesia Hilang Kontak

Dubes RI: Gempa Turki, Ibu dan 2 Anak dari Indonesia Hilang Kontak

NEWS
Erick Thohir Jelaskan ke Jokowi Simbol Baju Banser yang Dipakainya Saat Puncak 1 Abad NU

Erick Thohir Jelaskan ke Jokowi Simbol Baju Banser yang Dipakainya Saat Puncak 1 Abad NU

NEWS
Video Membeludaknya Warga Nahdliyin di Puncak 1 Abad NU

Video Membeludaknya Warga Nahdliyin di Puncak 1 Abad NU

NEWS

BERITA TERKINI

Efisiensi Energi Taiwan Peringkat 2 di Asia

Efisiensi Energi Taiwan Peringkat 2 di Asia

INTERNASIONAL 2 jam yang lalu
Loading..
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon