“Ini untuk menurunkan risiko penyebaran infeksi,” ujarnya.
Selanjutnya, Hanny juga menuturkan, seluruh nakes untuk menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap ketika menangani pasien yang terinfeksi cacar monyet.
“IDI di beberapa wilayah juga sudah melakukan edukasi kepada PMI dan juga puskesmas-puskesmas terkait dengan saat ini banyak jemaah haji yang baru pulang,” ucapnya.
Hanny menuturkan, edukasi bagi Palang Merah Indonesia (PMI), yakni sebelum melakukan tindakan pengambilan darah untuk donor, harus melakukan pemeriksaan terlebih dahulu terkait kelainan kulit atau kelainan sistemik seperti demam dan lainnya, sehingga temuan kasus lebih cepat ditangani.
Agar masyarakat tidak panik dengan temuan suspek cacar monyet, IDI membuat media edukasi seputar cacar monyet untuk meningkatkan kesadaran semua pihak terhadap gejala klinis cacar monyet.
Hingga saat ini belum ada kasus konfirmasi pasien yang terinfeksi cacar monyet atau monkeypox di Indonesia. Hanny menuturkan, hingga saat ini kasus yang terduga atau suspek cacar monyet yang sedang dirawat masih menunggu hasil laboratorium untuk pemeriksaan hasil tes usap polymerase chain reaction (PCR) guna memastikan cacar monyet atau bukan. Sebab, bisa saja itu hanya cacar biasa atau penyakit lain, bukan monkeypox.
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com