"Dengan demikian terbukti bahwa virulensi varian Omicron tidak seberat virus Covid varian Delta. Demikian juga angka hospitalisasinya tidak tinggi," ungkap dr Alexander.
Menurutnya, puncak varian Omicron baik BA.1 BA.2 maupun BA.4, BA.5 tidaklah setinggi puncak varian Delta yang mencapai 56.757 kasus dalam sehari pada 15 Juli 2021 lalu yang terjadi pada gelombang kedua. Paling maksimal 20% dari puncak tertinggi.
"Semua ini adalah dampak pencapaian vaksinasi satu, dua dan booster pertama, kendati baru 57 juta (booster) dan penerapan protokol kesehatan serta pengawasan pengendalian PPKM Level 1," urai dia.
Untuk menjaga penularan yang lebih tinggi paling utama adalah kepatuhan terhadap protokol kesehatan (prokes) seperti memakai masker, mencuci tangan, jaga jarak dan bila bergejala jangan ke luar rumah.
"Kami di Satgas Covid-19 baik di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, Kecamatan dan kelurahan/desa termasuk dinas kesehatan (dinkes) setempat bekerja terus menerus mengingatkan masyarakat luas agar patuh prokes dan mengimbau vaksinasi serta lainnya," pungkas dr Alexander.
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com