Tiga Kunci supaya Langgeng Berbisnis Toko Kelontong
Jakarta, Beritasatu.com - Berbisnis toko kelontong tak semudah yang dibayangkan banyak orang. Dibutuhkan fokus, konsisten, dan komitmen untuk menjalankan bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tersebut.
Tiga kunci tersebut yang menjadi pegangan Neneng dalam menjalankan bisnis toko kelontongnya di Cilegon, Banten. Pemilik Toko SRC Kurnia ini tergabung dalam komunitas toko kelontong, Sampoerna Retail Community (SRC), yang merupakan program pembinaan UMKM oleh PT HM Sampoerna Tbk. Perjalanan panjang dilalui Neneng hingga akhirnya memilih untuk fokus pada bisnis yang ditekuninya saat ini.
Neneng menuturkan, sebelum memutuskan membantu orang tuanya mengurus toko kelontong, sekitar tahun 2007 hingga 2008, ia bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan swasta. Saat itu, Neneng merasa menjalankan bisnis toko kelontong tak semudah yang dibayangkannya. Neneng pun hanya bertahan dua tahun dan memutuskan kembali bekerja.
Namun, sekitar tahun 2010, Neneng kembali berhenti bekerja dan fokus mengurus bisnis toko kelontongnya.
“Buka toko itu tidak semudah yang dibayangkan. Mungkin awalnya kita mikir, tinggal belanja, kemudian dijual. Ternyata tidak, butuh ilmu dan berkomunitas. Ya gabung dengan komunitas yang sama dengan usaha kita,” kata Neneng dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu (17/8/2022).
Setelah menyadari pentingnya berkomunitas, Neneng memutuskan bergabung dengan SRC pada 2018. Di SRC, kata dia, sesama anggota saling menguatkan saat jatuh karena pasang surut usaha. Selain itu, saling berbagi inspirasi.
“Di SRC, kami sering kali saling berkunjung, silaturahim bisnis, melihat yang sudah lebih berkembang dan berhasil. Ibaratnya, saling belajar bagaimana mengembangkan toko. Kita berdagang itu harus punya contoh, dan itu bisa didapat dari belajar bersama di komunitas,” paparnya.
Sumber: BeritaSatu.com
Saksikan live streaming program-program BTV di sini