Jakarta, Beritasatu.com - Kasus pertama penyakit cacar monyet telah ditemukan di Indonesia yakni terkonfirmasi pada pasien laki-laki berusia 27 tahun yang berasal dari DKI Jakarta. Terkait hal ini, Direktur Pascasarjana Universitas Yarsi Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan ada tujuh hal yang perlu diketahui dan diterapkan terkait kasus cacar monyet yang sudah ditemukan di negara kita.
Pertama, kata Tjandra Yoga, sesuai data resmi WHO sampai 17 Agustus 2022 maka sudah ada lebih dari 35.000 kasus cacar monyet dari 92 negara di dunia (kasus di Indonesia tentu belum masuk perhitungan), dan sudah ada 12 kematian.
Kedua, angka kasus cacar monyet di dunia terus naik dengan peningkatan 20% seminggu. "Tentu kita perlu amati bagaimana perkembangan kasus di negara kita sesudah adanya laporan kasus pertama pada Sabtu (20/8/2022)," kata Tjandra Yoga dalam keterangannya yang diterima Beritasatu.com, Minggu (21/8/2022)..
Ketiga, sejauh ini sebagian besar kasus adalah mereka yang laki-laki sex dengan laki-laki. Disebutkan Tjandra Yoga, WHO menyampaikan bahwa negara dapat mendesain dan memberi informasi dan pelayanan kesehatan pada kelompok ini, tentu dengan cara yang baik dan sesuai hak azasi, martabat dan kehormatan diri.
"Perlu juga ditegaskan bahwa tentu siapa pun dapat terkena penyakit ini, apa pun latar belakangnya," kata mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara.
Keempat, WHO menyatakan bahwa semua negara (tentu termasuk Indonesia) harus siap menghadapi cacar monyet yang memang sudah dinyatakan sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD).
Baca selanjutnya
"Kalimatnya bukan 'Kedaruratan Kesehatan Global', dan semua perlu melakukan upaya kesehatan ...
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com