Bekasi, Beritasatu.com- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendorong pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) di lokasi kecelakaan truk di Bekasi, Jalan Sultan Agung Kota Baru, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi.
Seperti dilaporkan Antara, Kamis (1/9/2022), JPO yang diusulkan berada di depan SDN II dan III Kota Baru, menyusul peristiwa nahas yang mengakibatkan 10 orang meninggal dunia termasuk siswa sekolah tersebut.
"Karena sejarah kota dan sekolah ini sudah lama, tidak se-ideal sekolah di komplek. Sehingga solusi-nya membuat sistem walaupun berdekatan jalan, bagaimana memonitor," kata Ridwan Kamil di Bekasi.
Ridwan mengaku sebenarnya pembangunan sekolah yang berlokasi di tepi jalan dirasa kurang ideal, oleh karena itu dirinya kemudian mencanangkan pembangunan sistem untuk memonitor sekolah di zona tersebut.
"Tadinya ada usulan jembatan, kalau itu jadi solusi Pak Wali akan mengupayakan secepatnya pembangunan jembatan," ucapnya.
Usulan pembangunan ini dimaksudkan agar siswa yang dijemput dari seberang sekolah tidak perlu melewati Jalan Sultan Agung ketika menyeberang sehingga keselamatan para siswa juga menjadi perhatian ke depan.
"Orang-orang yang ngedrop (menurunkan) di sana tidak usah menyeberang melewati lalu lintas yang tidak terkontrol. Saya kira itu akan saya respon secepatnya," kata dia.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat meminta pembatasan operasional kendaraan besar saat jam lalu lintas padat imbas kecelakaan maut di Jalan Sultan Agung Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi.
"Kita sudah kirimkan surat supaya membatasi truk-truk besar di siang hari di daerah padat seperti ini. Mudah-mudahan direspon," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat meninjau lokasi kecelakaan di SDN II dan III Kota Baru, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Kamis.
Selain permintaan tersebut, berdasarkan hasil evaluasi, pihak SDN II dan III Kota Baru diminta untuk mengatur pergerakan murid agar tidak langsung muncul ke jalan raya tapi melalui jalan samping sekolah.
"Didrop orang tuanya sedemikian rupa sambil saya menitipkan kalau di rumah orangtua adalah guru, kalau di sekolah guru adalah orangtua. Nah, kalau sudah begitu konsepnya maka keselamatan lahir batin tidak hanya di lingkungan sekolah tapi pada saat keluar sekolah," ucapnya.
Ridwan Kamil juga meminta Pemerintah Kota Bekasi memperhatikan penempatan tiang pemancar sinyal. Karena seperti diketahui, sebelum menabrak puluhan korban, truk kontainer maut terlebih dulu menabrak tiang pemancar.
"Semua kan kewenangannya ada di level kota yang memberikan perizinan, saya kira itu juga jadi perhatian karena harusnya tidak bisa sembarangan," katanya.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com