Jakarta, Beritasatu.com – Pasca-kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi, Organisasi Angkutan Darat (Organda) meminta pemerintah untuk menjamin pasokan dan kelancaran pasokan merata sesuai kebutuhan di seluruh Indonesia tidak terkecuali, dengan tingkat mutu sesuai spesifikasi yang seharusnya.
Organda juga meminta pemerintah juga harus tegas dan mengambil langkah yang cukup guna mengawasi penyaluran BBM subsidi sesuai ketentuan. Selama ini setiap menjelang akhir tahun distribusi BBM subsidi selalu mengalami kelangkaan.
“Suplai BBM subsidi harus benar-benar dijaga dan merata di seluruh Indonesia. Jadi tidak bisa sekadar harganya naik, kemudian membiarkan seperti yang lalu-lalu, kalau mau akhir tahun seolah-olah suplai sudah habis, kuota sudah habis. Mestinya tidak bisa begitu, harapannya bisa lebih tertib,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Organda Ateng Aryono saat dihubungi Beritasatu.com, Minggu (4/9/2022).
Sekjen Organda Ateng juga berharap agar pemerintah segera memberikan dan menetapkan pedoman penyesuaian tarif berbagai moda angkutan jalan kelas ekonomi. Sedangkan untuk moda nonekonomi, operator bisa menyesuaikan dengan melihat potensi dan kondisi pasar.
Sementara itu, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menyampaikan, ketahanan stok pertalite dan solar pada 2 September 2022 berada di angka yang aman. Pertalite di level 18 hari, solar di level 20 hari, dan terus diproduksi. Proses produksi mulai dari hilir hingga ketersediaan stok BBM di SPBU juga terus dimonitor melalui Pertamina Integrated Enterprise Data and Center Command (PIEDCC) secara real time.
“Melalui PIEDCC, Pertamina dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dalam memastikan ketersediaan stok BBM hingga di SPBU. Misal, stok di salah satu SPBU sudah menipis, kami bisa mengalihkan distribusi dan menjadikan SPBU itu sebagai prioritas, jadi masyarakat jangan khawatir dan kami imbau untuk tidak melakukan pembelian berlebihan,” kata Irto.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com