Taipei, Beritasatu.com- Taiwan menyebarkan senjata anti-drone ke pulau-pulau lepas pantai. Seperti dilaporkan RT, Minggu (4/9/2022), langkah ini mengikuti beberapa insiden yang melibatkan kendaraan nirawak (UAV) yang diyakini berasal dari daratan Tiongkok.
Kinmen dan Matsu adalah kelompok pulau-pulau kecil di Selat Taiwan, dikendalikan oleh Taipei tetapi terletak lebih dekat ke garis pantai Tiongkok.
Militer Taiwan menyatakan pasukan diberikan senjata anti-drone sebagai bagian dari pendekatan fleksibel untuk mengatasi ancaman yang datang.
Perangkat macet frekuensi yang digunakan oleh stasiun bumi untuk terhubung dengan UAV, menyebabkan pesawat nirawak lepas kendali dan akhirnya jatuh.
Taiwan telah melaporkan beberapa serangan drone minggu ini, dan menuduh China mengirim mereka untuk “merusak perdamaian dan stabilitas.”
Pada Kamis, satu UAV ditembak jatuh di dekat pulau Kinmen. Peluru langsung ditembakkan ke drone "sipil" setelah mengabaikan beberapa peringatan, menurut Taipei.
“Senjata anti-drone telah digunakan oleh pasukan Taiwan, yang juga memukul mundur satu UAV di atas kepulauan Kinmen pada hari Sabtu,” kata kementerian pertahanan Taiwan.
Taiwan telah memiliki pemerintahan sendiri sejak 1949, tetapi tidak pernah secara resmi mendeklarasikan kemerdekaan dari Tiongkok, yang menganggap pulau itu sebagai bagian dari wilayahnya.
Ketegangan meningkat antara Taipei dan Beijing sejak kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan bulan lalu. Tiongkok mengeluarkan tanggapan yang marah, meluncurkan latihan besar-besaran di Selat Taiwan dan memberlakukan pembatasan perdagangan di pulau itu.
Awal pekan ini, Gedung Putih menyetujui penjualan senjata lebih dari US$ 1,1 miliar (Rp 16,3 triliun) ke Taiwan, menyebabkan reaksi marah lain dari Tiongkok, yang mengatakan kesepakatan itu merusak kedaulatannya dan mengirim "sinyal yang salah" kepada "pasukan separatis" di pulau itu.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com