Jakarta, Beritasatu.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) baru-baru ini menggelar focus group discussion (FGD) bertajuk pencegahan kecelakaan akibat rem blong di Hotel Mercure Jakarta Sabang, Selasa (6/9/2022).
Menindaklanjuti maraknya kejadian kecelakaan bus maupun truk yang terjadi belakangan ini, Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat mengatakan pihaknya akan menampung beragam masukan dari pemangku kepentingan terkait baik dari instansi pemerintah, kepolisian, maupun APM.
Dirjen Hubdat Hendro Sugiatno mengatakan, Ditjen Hubdat saat ini perlu masukan dan kritik dari sisi aturan maupun kebijakan sehingga ke depannya dapat digunakan untuk pembenahan.
“Termasuk dari asosiasi diperlukan untuk memberikan masukan. Kir saat ini bukan di Kemenhub melainkan di daerah dan apakah kompetensinya mencukupi? Saya tidak tahu juga karena perkembangan teknologi transportasi terus berkembang dan harus diikuti oleh pengujinya," ungkap Hendro.
"Kami sebagai regulator ingin transportasi aman dan selamat di jalan, semua berjalan dengan baik ekonomi tumbuh dengan baik. Semoga diskusi hari ini menghasilkan sesuatu yang dapat kita tindaklanjuti untuk mengurangi kecelakaan, kalau soal ODOL ini tidak selesai-selesai maka saya ajak kita bersama-sama menuntaskannya. Saya akan terus berkomunikasi intens dengan Korlantas sebagai salah satu upaya,” imbuhnya.
Hendro mengatakan pihaknya berharap tidak akan ada lagi kecelakaan kendaraan baik bus maupun truk ke depannya dengan adanya pembahasan melalui FGD hari ini.
“Masalah ini adalah masalah lama dan merupakan masalah bersama, semua memiliki tanggung jawab yang sama, tidak dapat hanya ditanggulangi oleh 1 institusi. Regulator, pengusaha semua bertanggung jawab terhadap kejadian ini," kata Hendro.
"Mudah-mudahan dari diskusi ini ada jalan terbaik untuk mengeluarkan kebijakan bagaimana kita menanangani dan memikirkan kejadian seperti di Bekasi dan Cibubur,” jelasnya.
Di kegiatan yang sama, Ahmad Wildan selaku Plt Sub Komite LLAJ Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memaparkan 5 prosedur mengemudi yang benar. Kelima prosedur tersebut adalah sebagai berikut:
1. Gunakan gigi rendah sebelum melalui jalan menurun;
2. Manfaatkan exhaust brake dan retarder;
3. Hindari menginjak pedal rem jika tidak diperlukan;
4. Pertahankan jarum RPM berada di zona torsi maksimal;
5. Jangan memuat beban berlebih melampaui kemampuan power weight to ratio.
Secara umum, ia juga menjabarkan sejumlah hal yang perlu diperhatikan untuk meminimalisir kecelakaan kendaraan bermotor yaitu:
a. Membuat crash program penyediaan tenaga Penguji Kendaraan Bermotor di daerah;
b. Mendorong daerah untuk melaksanakan pemeriksaan persyaratan teknis dengan memasukkan pemeriksaan persyaratan teknis sebagai item utama akreditasi tempat pengujian kendaraan bermotor;
c. Melakukan bimbingan teknis pemeriksaan persyaratan teknis secara lebih masif baik kepada penguji kendaraan bermotor maupun petugas terminal, jembatan timbang maupun PPNS;
d. Peningkatan pengawasan operasional terhadap over loading dan operasional trailer.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini