Jakarta, Beritasatu.com - Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia atau KSBSI mengatakan, berbagai bantuan sosial yang diberikan pemerintah menyusul naiknya harga bahan bakar minyak (BBM), tidak serta merta menjawab persoalan. Pemerintah juga harus menaikkan gaji buruh.
Hal itu dikatakan Ketua Umum DPP KSBSI, Johannes Dartha Pakpahan dalam focus group discussion (FGD) yang digelar di Jakarta, Rabu (7/92022). FGD itu digelar KSBSI bersama Kementerian Ketenagakerjaan, Jamsostek, Polri, Kementerian ESDM, dan Kementerian Sosial.
“Kalau pemerintah menaikkan harga BBM, maka pemerintah wajib menaikkan gaji buruh. Kalau cuma memberi bantuan sosial, itu tak menjawab permasalahan. Memang berapa kali pemerintah akan memberikan bansos? Kalau cuma dikasih bansos sekali atau dua kali, selanjutnya mereka makan apa? Pada akhir tahun buruh dan warga miskin pasti menjerit,” ujar Dartha.
Anak dari tokoh buruh Muchtar Pakpahan itu mengatakan, pihaknya berharap agar pemerintah mau menerima saran dari KSBSI. Pemerintah diharapkan mengambil jalan keluar yang bijaksana terkait permasalahan buruh, terutama setelah harga BBM naik.
“Kalau solusi yang diberikan pemerintah mengecewakan, maka satu-satunya jalan adalah kami akan turun ke jalan secara serentak di seluruh Indonesia. Hingga saat ini, kami masih menahan diri dan nberharap ada solusi terbaik yang ditawarkan pemerintah,” ujarnya.
Menurut Dartha, untuk bisa menyelesaikan masalah sebagai akibat dari kenaikan harga BBM, diskusi tak cukup hanya sekali diselenggarakan. “FGD semacam ini harus digelar lagi. Kita harus bersatu untuk mengatasi masalah yang dimunculkan akibat naiknya harga BBM. Kita tak takut BBM naik. Yang kita takutkan adalah imbas dari kenaikan tersebut,” ujar Dartha.
Hermansyah, salah satu peserta FGD, mengatakan sangat keberatan dengan naiknya harga BBM. Hermansyah yang mengaku sebagai pengemudi ojek online (ojol) khawatir kehidupannya semakin sulit.
“Sebelumnya, dengan Rp 150.000 per hari saya bisa menghidupi istri dan anak-anak saya. Kini dengan harga BBM yang naiknya lumayan banyak, saya khawatir akan sulit membeli susu. Apalagi, anak saya kembar,” ujarnya.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com