Jakarta, Beritasatu.com - Tradisi Yaqowiyu dilakukan setiap bulan Sapar dalam penanggalan Jawa. Kemudian masyarakat percaya bahwa kue apem Yaqowiyu dapat membawa kesejahteraan bagi mereka yang mendapatkannya.
Seiring berjalannya waktu, tradisi ini kemudian menjadi festival unggulan di Klaten, Jawa Tengah. Bahkan, masyarakat di daerah sekitarnya seperti Boyolali, Solo, Sragen, hingga Yogyakarta datang ke Klaten untuk ikut festival atau tradisi Yaqowiyu.
Tradisi andum apem sudah dimulai sejak 403 tahun lalu, tetapi untuk kegiatan kirab baru dilangsungkan sejaktahun 1985 seiring dengan bertambahnya jumlah peziarah di makam Kyahi Ageng Gribig.
Puncak acara dari budaya andum apem ini yakni dengan membagikan 4-5 ton apem kepada seluruh masyarakat sebagai simbol kebajikan dalam memberikan sedekah kepada sesama.
Sebagai cerminan kearifan lokal, gelaran budaya yang dilangsungkan juga mampu memicu kembali pulihnya perekonomian masyarakat. Salah satu gelaran budaya tersebut yakni Kirab Budaya Gunung Apem yang diselenggarakan di Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Menurut penuturan salah seorang sesepuh kegiatan, yakni Kanjeng Raden Tumenggung Muhammad Darianto Rekso Hastonodipuro, kirab tersebut dimaksudkan untuk menjadi media dalam merayakan dan mengenang tradisi yang diajarkan oleh Kyahi Ageng Gribig yaitu dakwah melalui budaya.
Budaya yang dimaksud yakni andum atau berbagi ampunan kepada sesama manusia yang kemudian disimbolkan secara fisik dengan pembagian apem kepada masyarakat.
Baca selanjutnya
Acara zikir dan saawat lyang sekaligus sebagai haul Kyahi Ageng Gribig ...
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com