Survei: Mayoritas Masyarakat Menilai Kondisi Ekonomi Buruk Pascakenaikan BBM

Jakarta, Beritasatu.com – Indikator Politik Indonesia (IPI) merilis hasil survei yang mencatat mayoritas masyarakat menilai kondisi ekonomi nasional memburuk pascakenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang ditetapkan pemerintah pada 3 September 2022.

Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi mengatakan survei yang dilakukan pihaknya ingin mengetahui penilaian masyarakat terhadap kondisi ekonomi nasional pascakenaikan harga BBM. Ternyata dari hasil survei tersebut sebanyak 51,7% responden mengatakan kondisi ekonomi nasional buruk atau sangat buruk.

Sedangkan yang mengatakan kondisi ekonomi nasional masih baik dan sangat baik ada sebanyak 20,3%.

"Lalu ada sebanyak 26,7% responden yang menyatakan kondisi ekonomi nasional sedang saja. Artinya tidak ada perbedaan dibandingkan sebelum BBM naik," kata Burhanuddin Muhtadi saat menyampaikan rilis Survei Nasional bertajuk "Kenaikan harga BBM, Pengalihan Subsidi BBM dan Aproval Rating Presiden" secara daring, Minggu (18/9/2022).

Bila melihat tren kondisi ekonomi nasional, Burhanuddin mengungkapkan persentase masyarakat yang mengatakan buruk mengalami peningkatan. Menurutnya, hal itu memang umum terjadi ketika adanya kenaikan harga BBM.

"Jadi yang mengatakan buruk, memang meningkat setelah kenaikan harga BBM. Itu umum terjadi. Kita punya survei sejak 2003, kalau ada kenaikan harga BBM, itu akan membuat evaluasi terhadap ekonomi nasional menurun," ujar Burhanuddin Muhtadi.