Puan juga mengingatkan kepala sekolah yang hadir agar tidak mempersulit anak-anak kurang mampu saat hendak sekolah dengan berbagai kebijakannya. Jika ada anak yang kesulitan, justru harus dicarikan solusinya. Jangan sampai siswa tidak boleh hadir karena tidak punya baju seragam,” ungkap Puan.
Lebih lanjut, Puan meminta Pemerintah Kota Semarang agar terus memperhatikan fasilitas maupun sarana prasarana sekolah. Masyarakat pun diminta melapor apabila menemukan kendala sehingga para wakil rakyat bersama Pemerintah bisa bekerja memenuhi kebutuhan anak-anak sekolah.
“Jangan sampai sekolah gratisnya sudah tersedia tapi anak didiknya tidak bisa sekolah karena sarana penunjangnya tidak memadai. Saya beberapa kali muter-muter ke daerah sekolah gratisnya ada, tetapi gedung sekolahnya kebanjiran terus,” sebutnya.
Pada kesempatan itu, Puan juga melakukan pertemuan dengan 112 kepala sekolah swasta se-Kota Semarang dari TK, SD hingga SMP. Kepala sekolah yang hadir merupakan perwakilan dari sekolah swasta miskin yang mendapat program subsidi tambahan dana bantuan operasional sekolah (BOS) ari alokasi APBD Kota Semarang. Sejumlah guru pun berharap Puan kembali ke Semarang saat sudah menjadi Presiden.
Puan kemudian mengajak sejumlah kepala sekolah naik ke atas podium untuk menyampaikan aspirasi mereka. Kepala Sekolah SMP 2 Muhammadiyah Semarang, Masrokhatun, meminta bantuan komputer dan lab komputer karena selama ini siswa mereka harus menumpang ke sekolah lain saat ujian nasional.
“Kami juga ada mata pelajaran informatika, tetapi tidak ada komputer. Sangat butuh lab komputer,” ujarnya.
Baca selanjutnya
Puan pun berjanji akan memberikan 10 buah komputer untuk SMP 2 ...
Halaman: 123selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com