Aula Westminster Ditutup, Persiapan Pemindahan Peti Mati Ratu Dimulai

Penulis: Surya Lesmana | Editor: LES
Senin, 19 September 2022 | 15:06 WIB
Aula Westminster tampak sepi pada Senin 19 September 2022 pukul 6.31 setelah anggota terakhir dari masyarakat memberikan penghormatan, melewati peti mati Ratu Elizabeth II.
Aula Westminster tampak sepi pada Senin 19 September 2022 pukul 6.31 setelah anggota terakhir dari masyarakat memberikan penghormatan, melewati peti mati Ratu Elizabeth II. (AFP)

London, Beritasatu.com – Pintu aula gedung parlemen di Westminster Abbey tempat peti mati Ratu Elizabeth II ditempatkan akhirnya ditutup pada Senin (19/9/2022) pukul 6:30 pagi untuk mempersiapkan pemindahan peti mati melewati Parliament Square ke Westminster Abbey.

Peti mati terbungkus bendera ratu telah diletakkan di gedung parlemen Westminster Hall sejak Rabu. Ratusan ribu diperkirakan telah datang untuk memberikan penghormatan.

Anggota masyarakat terakhir yang melewati aula adalah Chrissy Heerey, anggota Angkatan Udara Kerajaan.

"Rasanya luar biasa," katanya kepada AFP. "Ketika mereka mendatangi saya dan berkata, 'benar, Anda orang terakhir', saya berkata, benarkah?

Heerey, dari Melton Mowbray dekat Leicester di Inggris tengah, telah mengantre sepanjang malam tetapi juga bergabung dengan kerumunan untuk prosesi.

"Hari yang panjang tapi sangat berharga. Tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang telah dilakukan ratu untuk negara," tambahnya.

Setelah pemakaman, peti mati akan dibawa dengan kereta dalam prosesi melewati Istana Buckingham menuju ke mobil jenazah, untuk dipindahkan ke Kastil Windsor.

Sementara itu, kerumunan besar massa berkumpul di pusat Kota London, Inggris sejak semalam hingga Senin pagi waktu setempat untuk mencari posisi terbaik menyaksikan pemakaman kenegaraan Ratu Elizabeth II di Westminster Abbey.

Saat fajar menyingsing di atas Sungai Thames, aliran massa mengalir keluar dari stasiun bawah tanah menuju ke Parliament Square.

Tapi banyak juga yang sudah ada di sana, berkemah di kantong tidur di belakang pagar besi di sepanjang distrik pemerintahan Whitehall, tempat prosesi pemakaman akan lewat.

"Itu bagian dari sejarah," kata Bethany Beardmore, 26, seorang akuntan yang saudaranya adalah Pengawal Grenadier dan bagian dari upacara.

"Mungkin, tidak akan ada lagi dalam hidupku, ratu yang lain."

Beardmore tiba pada pukul 9:00 malam pada hari Minggu, didorong oleh terlalu banyak gula dan kafein, yang membuatnya tidak tidur dalam cuaca dingin.

"Semua orang sedang mengobrol," katanya, saat tepuk tangan sporadis dari kerumunan pecah ketika sekelompok personel polisi dan militer lewat.

Bagikan

BERITA TERKAIT

Kapolri Benarkan Pilot Susi Air Kapten Philips Disandera KKB Papua

Kapolri Benarkan Pilot Susi Air Kapten Philips Disandera KKB Papua

NEWS
Kapolri: Pilot dan Penumpang Susi Air yang Diamankan KBB Papua Sedang Dicari

Kapolri: Pilot dan Penumpang Susi Air yang Diamankan KBB Papua Sedang Dicari

NEWS
Gempa Turki, 104 WNI Tak Punya Tempat Tinggal Layak dan Segera Dievakusi ke Ankara

Gempa Turki, 104 WNI Tak Punya Tempat Tinggal Layak dan Segera Dievakusi ke Ankara

NEWS
Dubes RI: Gempa Turki, Ibu dan 2 Anak dari Indonesia Hilang Kontak

Dubes RI: Gempa Turki, Ibu dan 2 Anak dari Indonesia Hilang Kontak

NEWS
Erick Thohir Jelaskan ke Jokowi Simbol Baju Banser yang Dipakainya Saat Puncak 1 Abad NU

Erick Thohir Jelaskan ke Jokowi Simbol Baju Banser yang Dipakainya Saat Puncak 1 Abad NU

NEWS
Video Membeludaknya Warga Nahdliyin di Puncak 1 Abad NU

Video Membeludaknya Warga Nahdliyin di Puncak 1 Abad NU

NEWS

BERITA TERKINI

Prabowo dan Iko Uwais Tunjukkan Kuda-kuda Silat

Prabowo dan Iko Uwais Tunjukkan Kuda-kuda Silat

PEMILU PRESIDEN 1 jam yang lalu
Loading..
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon