Aula Westminster Ditutup, Persiapan Pemindahan Peti Mati Ratu Dimulai

London, Beritasatu.com – Pintu aula gedung parlemen di Westminster Abbey tempat peti mati Ratu Elizabeth II ditempatkan akhirnya ditutup pada Senin (19/9/2022) pukul 6:30 pagi untuk mempersiapkan pemindahan peti mati melewati Parliament Square ke Westminster Abbey.
Peti mati terbungkus bendera ratu telah diletakkan di gedung parlemen Westminster Hall sejak Rabu. Ratusan ribu diperkirakan telah datang untuk memberikan penghormatan.
Anggota masyarakat terakhir yang melewati aula adalah Chrissy Heerey, anggota Angkatan Udara Kerajaan.
"Rasanya luar biasa," katanya kepada AFP. "Ketika mereka mendatangi saya dan berkata, 'benar, Anda orang terakhir', saya berkata, benarkah?
Heerey, dari Melton Mowbray dekat Leicester di Inggris tengah, telah mengantre sepanjang malam tetapi juga bergabung dengan kerumunan untuk prosesi.
"Hari yang panjang tapi sangat berharga. Tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang telah dilakukan ratu untuk negara," tambahnya.
Setelah pemakaman, peti mati akan dibawa dengan kereta dalam prosesi melewati Istana Buckingham menuju ke mobil jenazah, untuk dipindahkan ke Kastil Windsor.
Sementara itu, kerumunan besar massa berkumpul di pusat Kota London, Inggris sejak semalam hingga Senin pagi waktu setempat untuk mencari posisi terbaik menyaksikan pemakaman kenegaraan Ratu Elizabeth II di Westminster Abbey.
Saat fajar menyingsing di atas Sungai Thames, aliran massa mengalir keluar dari stasiun bawah tanah menuju ke Parliament Square.
Tapi banyak juga yang sudah ada di sana, berkemah di kantong tidur di belakang pagar besi di sepanjang distrik pemerintahan Whitehall, tempat prosesi pemakaman akan lewat.
"Itu bagian dari sejarah," kata Bethany Beardmore, 26, seorang akuntan yang saudaranya adalah Pengawal Grenadier dan bagian dari upacara.
"Mungkin, tidak akan ada lagi dalam hidupku, ratu yang lain."
Beardmore tiba pada pukul 9:00 malam pada hari Minggu, didorong oleh terlalu banyak gula dan kafein, yang membuatnya tidak tidur dalam cuaca dingin.
"Semua orang sedang mengobrol," katanya, saat tepuk tangan sporadis dari kerumunan pecah ketika sekelompok personel polisi dan militer lewat.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI

B-Universe dan KPU Jabar Berkolaborasi untuk Sukseskan Pemilu 2024

8 Artis Pernah Jalani Sedot Lemak, Ada yang Meninggal Dunia

Rektor Untar Raih Penghargaan Academic Leader Award 2023

Cemisteri BTV Malam Ini: Balas Dandam Arwah Penasaran di Toilet 105

Profil Henry Kissinger yang Diselimuti Kontroversial Meninggal di Usia 100 Tahun

Lirik Lagu Buru-Buru oleh Mahalini yang Kisahkan Keraguan dalam Memilih Pasangan

Prabowo dan Iko Uwais Tunjukkan Kuda-kuda Silat

10 Tips Menjaga Kesehatan Anak Selama Musim Hujan

Liga Champions: Garnacho Gacor, Onana Bapuk, MU di Lubang Jarum

Kemenkeu: Kerangka ESG Dorong Proyek Infrastruktur Berkelanjutan

Ini Update Genangan Air di 69 RT di Jakarta hingga Kamis Siang

Banjir hingga 1 Meter Rendam Permukiman Warga Kelurahan Rawajati Jakarta

Heboh! Militer AS Deteksi UFO di Orbit Bumi Luar Angkasa

Lirik Lagu Lampu Merah dari The Lantis yang Viral di Medsos

Masih Kerja di Hari Ketiga Kampanye, Gibran Lepas Sekda Solo
2
4
Retno Marsudi: Palestina Punya Hak untuk Merdeka
B-FILES


Pemilu 2024 vs Kesejahteraan Mental Generasi Z
Geofakta Razali
Rakernas IDI dan Debat Pilpres 2024
Zaenal Abidin
Indonesia dan Pertemuan Puncak APEC
Iman Pambagyo