Amerika Serikat Lakukan Pertukaran Tahanan dengan Taliban

Washington, Beritasatu.com- Amerika Serikat melakukan pertukaran tahanan dengan Taliban yang kini memerintah Afghanistan. Seperti dilaporkan RT, Senin (19/9/2022), Presiden AS Joe Biden menukar "raja narkoba" Bashir Noorzai yang dipenjara untuk sandera veteran angkatan laut Mark Frerichs.
"Hari ini, kami telah mengamankan pembebasan Mark Frerichs, dan dia akan segera pulang," kata Biden dalam satu pernyataan yang dirilis oleh Gedung Putih.
Biden mengumumkan pembebasan Mark Frerichs, seorang veteran Angkatan Laut AS yang menghilang di Kabul pada tahun 2020 saat bekerja sebagai kontraktor sipil. Sementara Bashir Noorzai menghabiskan 17 tahun di penjara Amerika atas tuduhan perdagangan heroin.
Biden berterima kasih kepada "pegawai publik yang berdedikasi di seluruh pemerintah AS dan pemerintah mitra lainnya" atas "kerja tak kenal lelah selama bertahun-tahun" untuk mengamankan pembebasan Frerich, yang telah ditawan Taliban sejak Januari 2020.
Biden tidak menyebutkan pembebasan Noorzai, hanya bahwa negosiasi pembebasan Frerichs "membutuhkan keputusan sulit, yang tidak dianggap enteng."
Sementara itu, penjabat Menteri Luar Negeri Taliban Amir Khan Muttaqi mengumumkan bahwa Frerichs dan Noorzai dipertukarkan di Bandara Internasional Kabul.
"Kami menyambut baik pembebasan Haji Bashir, seorang Afghanistan yang menghabiskan 17 tahun di AS," kata Muttaqi kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa ini akan "membuka babak baru dalam hubungan bilateral antara AS dan Afghanistan."
Noorzai dipancing ke AS, ditangkap atas tuduhan perdagangan heroin, dan dijatuhi hukuman penjara federal seumur hidup pada tahun 2005. Taliban telah melarang penanaman bunga poppy – dari mana heroin diekstraksi – sebelum invasi AS pada tahun 2001. Noorzai melakukannya lagi setelah mendapatkan kembali kekuasaan tahun lalu.
Pemerintah yang didukung AS runtuh bahkan sebelum pasukan Amerika terakhir keluar dari Afghanistan, menyebabkan evakuasi hiruk pikuk dari bandara di Kabul yang berakhir pada 31 Agustus 2021. Biden telah menolak untuk mengakui pemerintah Taliban dan telah menyita aset bank sentral Afghanistan.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI

2 Ruangan SMPN 3 Kota Probolinggo Terbakar, Puluhan Komputer Hangus

Pascabentrokan Ormas di Bitung, Wali Kota Imbau Warga Beraktvitas Normal

Tim Penyelidik TNI AU Dalami Penyebab Jatuhnya Pesawat Latih Super Tucano

Kukuhkan 42 Guru Besar Baru, UIN Jakarta Jadi PTKIN dengan Jumlah Profesor Terbanyak

Bobol Situs KPU, Jimbo Jual Data Pemilih Seharga Rp 1,2 Miliar

Komisi III DPR Yakin Polda Metro Jaya Siap Hadapi Praperadilan Firli

Selalu Unggul di Lembaga Survei, Prabowo-Gibran Dinilai Bukan Dinasti Politik

Syed Modi India International: Semua Wakil Indonesia Lolos

Bosan Jadi Artis, Billy Syahputra Ingin Dagang Seblak

Rosan Roeslani Umumkan Otto Hasibuan Masuk TKN Prabowo-Gibran

Istigasah Sebelum Kampanye Pemilu 2024, Mardiono: Momen Wujudkan Kembalinya Kejayaan PPP

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Saksikan Final Piala Dunia U-17 di Stadion Manahan Solo

Kemendag Siap Dukung Kebutuhan Operasi Freeport untuk Smelter Gresik

Apindo Akan Buat Daftar Produk Terkait Israel

Situs KPU Dibobol, 204 Juta Data Pemilih Bocor dan Dijual Peretas
1
Gencatan Senjata Israel-Hamas Diperpanjang 2 Hari
B-FILES


Pemilu 2024 vs Kesejahteraan Mental Generasi Z
Geofakta Razali
Rakernas IDI dan Debat Pilpres 2024
Zaenal Abidin
Indonesia dan Pertemuan Puncak APEC
Iman Pambagyo