Demokrat Minta Hasto PDIP Hentikan Sebar Hoaks Pemilu 2009 Curang
Minggu, 25 September 2022 | 14:18 WIB

Jakarta, Beritasatu.com - Koordinator Jubir Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra meminta Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan jajarannya tidak lagi menyebarkan hoaks terkait Pemilu 2009 curang. Pasalnya, dugaan-dugaan kecurangan Pemilu 2009 sudah diproses secara hukum dan tidak terbukti.
"Seharusnya elite politik bisa memberikan contoh yang baik untuk rakyat. Menyampaikan informasi mengenai kejadian masa lalu yang memang ada data dan faktanya serta sudah terbukti secara hukum, bukan malah menyebar hoaks dan tuduhan secara serampangan di ruang publik," ujar Herzaky dalam keterangannya, dikutip Minggu (25/9/2022).
Herzaky berharap ruang publik tidak boleh dikotori lagi dengan hoaks. Pasalnya, kata dia, justru rakyat yang sedang susah, malah tambah susah mendengar suara-suara galau dan tidak mendidik dari elite politik seperti Hasto.
"10 pertanyaan Hasto itu kan sudah terjawab sebenarnya. Itu hanya hoaks dan fitnah. Mana buktinya? Kalau memang benar terjadi kecurangan di tahun 2009, pasti Mahkamah Konstitusi ketika itu sudah memutuskannya," tandas Herzaky.
Bahkan, kata Herzaky, Mahfud MD, Menko Polhukam Jokowi dan Ketua Mahkamah Konstitusi ketika Pemilu 2009, sudah memberikan statement atas dugaan kecurangan. Mahfud MD, kata Herzaky, menyebutkan kecurangan yang terjadi tahun 2009 bukan oleh pemerintahan SBY terhadap peserta pemilu (kecurangan vertikal), tetapi kecurangan antarpendukung parpol sebagai kontestan pemilu (kecurangan horizontal).
"Kasihan rakyat yang sedang susah. Sudah dibuat pusing dengan kenaikan harga BBM yang dilakukan pemerintah di tengah melonjaknya harga bahan-bahan pokok, padahal penghasilan rakyat tidak meningkat, sekarang malah tambah pusing mendengar rengekan Hasto yang tidak bisa berlapang dada menerima kekalahan mutlak ketika Pemilu 2009," tegas Herzaky.
Padahal, kata Herzaky, saat ini sudah tahun 2022 dan PDIP juga sudah menang di Pemilu 2014 dan Pemilu 2019. Menurut dia, seharusnya PDIP sudah move on dari sakit hati dan bisa menerima kekalahan mutlak dan terbesar sepanjang sejarah di tahun 2009 dari SBY dan Partai Demokrat.
"Lebih baik beliau bantu rakyat yang saat ini banyak banget yang sedang susah karena kenaikan BBM, banyak yang tambah susah karena harga-harga bahan pokok, listrik, gas, terus melonjak, dan jadi pengangguran akibat pandemi," ungkap dia.
"Buat hati rakyat jadi lebih tenang dengan pernyataan-pernyataan sejuk dan mendidik. Bukan lempar tudingan tak berdasar ke sana kemari, seakan tak ada empatinya kepada rakyat yang butuh ketenangan setelah dihujam dengan pemerintahan Jokowi menaikkan harga BBM yang tinggi sekali, mencapai 33,33%," pungkas Herzaky.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI

Kukuhkan 42 Guru Besar Baru, UIN Jakarta Jadi PTKIN dengan Jumlah Profesor Terbanyak

Bobol Situs KPU, Jimbo Jual Data Pemilih Seharga Rp 1,2 Miliar

Komisi III DPR Yakin Polda Metro Jaya Siap Hadapi Praperadilan Firli

Selalu Unggul di Lembaga Survei, Prabowo-Gibran Dinilai Bukan Dinasti Politik

Syed Modi India International: Semua Wakil Indonesia Lolos

Bosan Jadi Artis, Billy Syahputra Ingin Dagang Seblak

Rosan Roeslani Umumkan Otto Hasibuan Masuk TKN Prabowo-Gibran

Istigasah Sebelum Kampanye Pemilu 2024, Mardiono: Momen Wujudkan Kembalinya Kejayaan PPP

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Saksikan Final Piala Dunia U-17 di Stadion Manahan Solo

Kemendag Siap Dukung Kebutuhan Operasi Freeport untuk Smelter Gresik

Apindo Akan Buat Daftar Produk Terkait Israel

Situs KPU Dibobol, 204 Juta Data Pemilih Bocor dan Dijual Peretas

Apindo Jabar Sayangkan Masih Ada Pejabat Daerah Naikkan Upah di Atas 16%


Kalah Adu Penalti Lawan Jerman, Pelatih Argentina: Namanya Untung-untungan
1
Gencatan Senjata Israel-Hamas Diperpanjang 2 Hari
B-FILES


Pemilu 2024 vs Kesejahteraan Mental Generasi Z
Geofakta Razali
Rakernas IDI dan Debat Pilpres 2024
Zaenal Abidin
Indonesia dan Pertemuan Puncak APEC
Iman Pambagyo